Sukses

Tony Blair Bergabung dengan Internasional Advocacy Caucus B20 Indonesia

Ketua Eksekutif dari Tony Blair Institute for Global Change, Tony Blair menuturkan, pihaknya senang Indonesia menjadi presidensi dari G20 pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Global Health Security Consortium (GHSC) meluncurkan kerja sama untuk mendukung agenda advokasi global health and life sciences dari B20 Indonesia.

GHSC menyatukan keahlian politik, sains dan medis dari tiga organisasi terkemuka dunia: Tony Blair Institute for Global Change, Lawrence J Ellison Institute for Transformative Medicine, dan kelompok periset dari University of Oxford.

Business 20 (B20) adalah forum dialog resmi G20 dengan komunitas bisnis global. Tahun ini, Indonesia mengambil alih Kepresidenan G20 sebagai negara Asia Tenggara pertama yang menjadi tuan rumah KTT Pemimpin G20, dengan tema "Recover Together, Recover Stronger”.

Pandemi Covid-19 menggarisbawahi perlunya kemitraan dan kerja sama internasional untuk mengatasi tantangan keamanan kesehatan global saat ini dan masa depan serta perlunya upaya bersama untuk merangsang pemulihan global.

COVID-19 telah menghapus lebih dari USD 10 triliun dari ekonomi dunia dan memperburuk ketidaksetaraan antara negara-negara kaya dan miskin.

Tony Blair bergabung dengan International Advocacy Caucus B20 Indonesia dan di bawah kepemimpinannya, GHSC akan membantu membentuk rekomendasi kebijakan yang berfokus pada kesehatan masyarakat global untuk mendukung pemulihan ekonomi dan kesiapsiagaan pandemi di masa depan.

Kolaborasi antara B20 dan GHSC ini dilaksanakan melalui dukungan strategis dari Bakrie Center Foundation, Kamar Dagang & Industri Indonesia (KADIN) dan Equatorise.

Ketua Eksekutif dari Tony Blair Institute for Global Change dan mantan Perdana Menteri Inggris (1997-2007), Tony Blair menuturkan, pihaknya senang Indonesia menjadi presidensi dari G20 pada 2022. Ia percaya tidak ada negara yang lebih baik untuk memimpin dunia pada 2022.

"Global Health Security Consortium akan mendukung Indonesia untuk membentuk Global Health Alliance, termasuk memungkinkan B20 untuk mengumpulkan berbagai industri, serta para pemikir terbaik, untuk mengubah deklarasi Bali pada November dari teori menjadi praktik," ujar dia, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (12/2/2022).

Tony Blair menambahkan, hal ini akan dipimpin oleh Pemerintah yang bekerja sama dengan WHO dan badan internasional lainnya seperti CEPI dan GAVI.

"Tetapi B20 Indonesia – yang saya tahu – bertekad untuk memainkan peran yang jauh lebih aktif, di mana dapat menjadi katalisator besar karena transformasi membutuhkan sektor swasta dan publik untuk bekerja bersama-sama,” tutur dia.

Sementara itu, Regius Professor of Medicine dari Universitas Oxford, John Bell mengatakan, bekerja sama dengan ide-ide ini dengan kepemimpinan B20, Kadin dan BCF, dapat keluar dari pandemi ini dengan legacy yang bersifat positif bagi dunia.

“Salah satu yang tidak hanya meningkatkan kesehatan setiap orang dewasa di planet ini, tetapi juga menempatkan infrastruktur yang tangguh terhadap sains di negara berkembang untuk melindungi kita dari pandemi di masa depan. Indonesia ditempatkan dengan baik untuk memimpin legacy ini,” ujar dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bakal Jadi Mitra Strategis

Ketua B20 Indonesia, Wakil Ketua Koordinasi Bidang Kemaritiman, Investasi dan Hubungan Internasional, Shinta Kamdani menuturkan,  International Advocacy Caucus (IAC) di bawah Presidensi B20 Indonesia pada 2022 akan mendorong tiga prioritas.

Hal itu antara lain transisi menuju green economy, trend digital economy yang makin pesat, dan reformasi arsitektur kesehatan global yang lebih responsif menghadapi pandemi.  

"Saya senang menyambut Sir Tony Blair menjadi anggota IAC B20 Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Global Health Security Consortium akan menjadi mitra strategis yang kuat bagi B20 Indonesia untuk kami menyiapkan rekomendasi kebijakan yang bersifat konkret kepada Presidensi G20 Indonesia yang akan meningkatkan arsitektur kesehatan global dan memajukan pertumbuhan yang inklusif, inovatif, dan kolaboratif,” ujar dia.

Shinta berharap kemitraan ini akan memungkinkan Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinannya kepada komunitas bisnis global dengan membuka jalan menuju kerja sama internasional yang lebih baik di bidang kesehatan global dan memanfaatkan peluang pasca-Covid untuk menjadi pusat investasi dan penelitian di bidang sains.

Ketua Eksekutif Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Arsjad Rasjid menyambut baik pengumuman kemitraan antara  Global Health Security Consortium dan B20 Indonesia untuk memajukan agenda kesehatan global, yang sejalan dengan salah satu prioritas Presiden Indonesia G20 2022 yaitu pembangunan infrastruktur kesehatan global.

"Kemitraan ini dibangun di belakang misi tahunan kepemimpinan KADIN baru ke Inggris antara 27 Oktober – 2 November 2021 di mana kami melibatkan Tony Blair Institute for Global Change di B20,"  ujar dia.

Arsjad mengatakan, salah satu prioritas utama KADIN adalah berkontribusi untuk memulihkan kesehatan masyarakat dan meningkatkan infrastruktur kesehatan nasional.

"Saya yakin GHSC, melalui keahliannya yang berkelas dunia, dapat membantu B20 Indonesia dan KADIN dalam mencapai visi tersebut untuk masyarakat Indonesia,” ujar dia.

Ketua dan Pendiri Bakrie Centre Foundation (BCF) yang juga  Ketua Dewan Pengawas KADIN Anindya Bakrie menuturkan,  Bakrie Centre Foundation dengan senang hati mendukung kemitraan antara GHSC dan B20 Indonesia untuk membentuk rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan arsitektur kesehatan global, yang merupakan faktor penting untuk pemulihan inklusif dan kolaboratif dari pandemi Covid-19.

"Dukungan BCF dalam kemitraan ini merupakan bagian dari komitmen Bakrie Group, dalam rangka ulang tahun Bakrie Group yang ke-80, untuk memulai babak baru yang berfokus pada 3C – Climate, Covid-19 dan Capital trends,” ujar dia.

Ia menuturkan,  BCF akan mendukung legacy kesehatan dan sains global yang bersifat positif di Indonesia.

"Seperti yang disampaikan Presiden Jokowi saat B20 Indonesia Inception Meeting, pandemi Covid-19 merupakan tantangan sekaligus peluang, untuk membuat arsitektur kesehatan global lebih responsif menghadapi pandemi; hal ini adalah fokus dari BCF, GHSC dan B20 Indonesia," kata dia.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.