Sukses

Menko Airlangga: Kualitas Pengolahan Ikan Asin Industri Rumahan Harus Ditingkatkan

Keunggulan ikan teri nasi Pulau Pasaran bisa dilihat dari sistem pengolahan ikan teri yang direbus di atas kapal setelah penangkapan, dengan tujuan menjaga kualitas ikan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengunjungi Pulau Pasaran, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung, pada Sabtu (12/22022). Sebagian penduduk di Pulau Pasaran berprofesi sebagai nelayan dan pengolah ikan asin, khususnya ikan teri asin.

Dengan penduduk berjumlah kurang lebih 1.900 penduduk dan 342 Kepala Keluarga di Pulau Pasaran, terbagi atas beberapa kelompok masyarakat, yakni 5 kelompok pengolah dengan 48 pengolah, 2 kelompok nelayan rajungan, 2 kelompok pembudidaya ikan, dan 10 kelompok kerang hijau.

Tenaga kerja yang menekuni industri rumahan ikan asin di pulau tersebut berjumlah sekitar 765 orang. Kebanyakan dari mereka adalah ibu rumah tangga yang berasal dari luar Pulau Pasaran. Menko Airlangga juga menyampaikan mengapresiasi kepada ibu-ibu pengolah ikan asin tersebut.

“Bagus sekali usaha ibu-ibu untuk mengolah ikan asin, jadi bisa membangkitkan perekonomian lokal di sini. Ikan asin juga menjadi salah satu makanan yang disukai masyarakat Indonesia, tidak hanya untuk konsumsi lokal, tapi juga diekspor,” ungkap Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis.

Rata-rata produksi ikan teri asin di wilayah tersebut yakni kurang lebih sebanyak 3 ton per bulan untuk setiap pengolah, sehingga produksi totalnya diperkirakan sebanyak 120-150 ton per bulan atau sekitar 1.140 ton per tahun. Adapun beberapa jenis ikan teri asin yang diproduksi adalah teri nasi super, teri nasi biasa, teri buntiau, teri rc, teri jengki, dan teri katak.

Rentang harga jual per kilogram dari yang termahal yaitu ikan teri nasi super senilai Rp 120 ribu per kg sampai termurah yakni ikan teri katak senilai Rp 50 ribu per kg. Produk tambahannya adalah cumi asin dan ikan tanjan.

 

2 dari 2 halaman

Pemasaran

Dalam hal pemasaran ikan teri asin tersebut, sebanyak 50 persen hasil produksi dipasarkan ke DKI Jakarta, sebanyak 30 persen ke wilayah di Medan, Padang, Jambi, dan sekitarnya, kemudian sebanyak 10 persen ke wilayah di Karawang, Cianjur, Bandung, dan sekitarnya, serta 10 persen ke pasar lokal di Lampung.

Keunggulan ikan teri nasi Pulau Pasaran bisa dilihat dari sistem pengolahan ikan teri yang direbus di atas kapal setelah penangkapan, dengan tujuan menjaga kualitas ikan.

“Saya harap usaha pengolahan ikan asin di Pulau Pasaran ini akan semakin berkembang, sehingga akan berkontribusi lebih besar kepada produksi ikan asin di Indonesia. Untuk kualitas sebaiknya juga dapat semakin ditingkatkan agar menjadi pilihan ikan asin utama di negara ini,” tutup Menko Airlangga.