Sukses

Anglo American Tutup 4 Tambang, Harga Platinum Dunia Meroket

Harga platinum meroket pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah produsen platinum terbesar di dunia, Anglo American Platinum (Amplats), berencana menutup empat tambang di Afrika Selatan.

Harga platinum naik pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah produsen platinum terbesar di dunia, Anglo American Platinum (Amplats), berencana untuk menutup beberapa tambang milik perseroan.

Seperti dikutip dari Washington Post, Rabu (16/1/2013), Anglo American akan menghentikan produksi dari empat tambang di Afrika Selatan, memotong produksi sekitar 400 ribu ounces ons per tahun, atau sekitar 6% dari total pasokan platinum dunia.

Mendengar kabar ini, pemimpin Partai Buruh Amplats langsung bereaksi dengan mengancam mogok kerja di seluruh wilayah operasi di Afrika Selatan. Sebelumnya, pemogokan selama delapan minggu pada Agustus tahun lalu telah melumpuhkan kegiatan operasial perusahaan di Rustenburg, yang berada di sebelah barat laut dari Johannesburg.

Kabar dari penutupan tambang dan rencana mogok kerja  membuat harga platinum lebih tinggi. Harga platinum untuk pengiriman April naik US$ 31,7 menjadi US$ 1.689,9 per ounce, atau nembus harga tertinggi sejak Oktober.

Hal ini juga membuat harga platinum untuk pertama kalinya melompat melebihi harga emas sejak September 2011. Harga emas untuk pengiriman Februari naik US$ 14,5 menjadi US$ 1.683,9 per ounce.

Sampai saat ini, harga platinum diperdagangkan lebih tinggi daripada emas karena didorong kekuatanpenawaran dan permintaan, kata Erica Rannestad, seorang analis komoditas dari CPM Group.

Platinum lebih langka dibanding emas dan secara luas digunakan dalam pembuatan mesin diesel. Diperkirakan 80 persen dari cadangan dunia ditemukan hanya dalam satu negara, Afrika Selatan.

"Platinum selalu diharapkan untuk kembali ke harga premium dan itu hanya masalah waktu,"  ujar Rannestad. (Ndw)
    Video Terkini