Sukses

BI: Digitalisasi Sistem Pembayaran Buka Akses 91,3 Juta Orang ke Perbankan

Digitalisasi sistem pembayaran akan mengubah wajah Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni Primanto Joewono percaya, digitalisasi sistem pembayaran akan mengubah wajah Indonesia. Menggapai cita-cita tersebut, bank sentral pun telah merilis Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.

Cetak biru tersebut diyakini bisa menjawab berbagai tantangan keuangan dan ekonomi di era new normal.

Doni pun optimistis, sinergi dari seluruh pihak bersangkutan mampu mewujudkan visi digitalisasi sistem pembayaran Indonesia pada 2025. Termasuk bagi populasi belum tersentuh bank (unbanked) yang jumlahnya masih sangat besar di Tanah Air.

"Itu akan membuka akses 91,3 juta populasi unbanked dan 62,9 juta UMKM menuju sistem ekonomi formal dan keuangan yang berkelanjutan," kata Doni dalam side event Presidensi G20 Indonesia, Selasa (15/2/2022).

Dalam beberapa tahun terakhir, ia melihat teknologi digital telah menumbuhkan model ekonomi baru, mendatangkan pemain baru, dan menggeser pola konsumen mengikuti lanskap ekonomi dan finansial.

"Juga pola konsumsi telah bergeser dari offline ke online, dengan sistem keamanan yang lebih terjamin," imbuh dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Produktivitas Ekonomi

Melalui digitalisasi, Bank Indonesia juga dituntut meningkatkan produktivitas ekonomi, termasuk menggaet pelaku UMKM dan generasi muda dalam sistem keuangan digital.

Guna merespon percepatan perubahan ini, BI pun harus inovatif dan tetap waspada dalam menjawab tantangan teknologi. Untuk alasan ini, pihak regulator perlu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, mendorong inovasi, serta memitigasi berbagai risiko.

"Pertumbuhan ekonomi seimbang diartikan oleh Bank Indonesia, regulator dari industri pembayaran harus mengikuti Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 sebagai pengarah perkembangan ekonomi dan keuangan digital yang sehat di Indonesia," pungkas Doni.