Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengungkapkan proses pengelasan kereta cepat Jakarta Bandung yang sempat memakai operator asal China kini sudah dikerjakan pekerja lokal.
Adapun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan menggunakan mesin pengelasan dengan teknologi mutakhir yaitu UN-200 untuk proses penyambungan rel.
Baca Juga
Presiden Direktur KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan tenaga ahli bersertifikasi khusus untuk pengelasan rel dengan mesin UN-200 awalnya menggunakan oeprator atau pekerja China.
Advertisement
Namun, sejalan dengan proses transfer teknologi yang berjalan baik, saat ini tenaga kerja lokal sudah bisa mengoperasikan mesin UN-200 tersebut.
"Kereta Cepat ini kan nanti akan melaju sampai 350 km/jam. Jadi lintasannya harus yang terbaik. Untuk itu, dalam proses penyambungan dan pengelasan, kami menggunakan metode Flash-butt welding dengan mesin UN-200," kata dia, Selasa (15/2/2022).
Deputi Bidang Kependudukan dan ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Pungky Sumadi sebelumnya mengaku kaget menemukan ada tenaga kerja asing dari China untuk mengerjakan pengelasan rel kereta di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang digarap PT Kereta Cepat Indonesia-China.
Itu dia ketahui saat melakukan kunjungan ke lokasi proyek tersebut. “Itu awalnya agak membingungkan, pada saat kami melihat, misalnya, tukang las untuk rel itu masih harus dari Tiongkok kita datangkan,” katanya dalam Rapat Panja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (8/2/2022).
Ia menyebutkan, berdasarkan keterangan dari pengelola di sana, keperluan tenaga las itu karena membutuhkan tenaga ahli guna melakukan pengelasan rel tersebut. Rel yang digunakan dalam proyek itu memiliki kualitas tinggi yang berbeda dengan biasanya.
Dikatakan mesin ini dipakai untuk pengelasan rel dengan mengadopsi metode Flash-butt Welding yang dikenal sebagai salah satu metode terbaik untuk pengelasan di industri perkeretaapian.
Slamet Riyadi menjelaskan jika fasilitas dan Workshop Pengelasan Rel Kereta Cepat Jakarta Bandung dengan UN-200 berada di Area Workshop Welding Factory seluas 8,4 hektare yang berada di Kawasan Tegalluar, Bandung Timur.
Dengan mesin canggih ini, 1.805 batang rel akan disambung menjadi berukuran 500 meter. Tujuannya agar lintasan kereta cepat yang melintang dari Halim sampai Tegalluar ini tidak memiliki banyak sambungan.
Minimnya sambungan rel jadi hal yang sangat penting untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan laju kereta cepat.
Sampai saat ini, UN-200 berhasil menghasilkan sebanyak 872 batang rel sepanjang 500 meter atau setara dengan 218 kilometer.
Progres Pengerjaan Proyek Kereta Cepat
Selain itu, proyek kereta cepat sedang memproduksi dan memasang bantalan rel beton (slab track) dan juga menyambung rel yang akan digunakan. Rel yang dipakai untuk proyek ini merupakan rel berstandar R60 dengan panjang 50 meter.
Dwiyana menambahkan KCIC melakukan pengelasan di factory Welding untuk menjaga mutu pengelasan serta agar proses pengerjaan sambungan rel lebih terkontrol.
Cara kerja dari Flash-butt welding adalah dengan memanaskan kedua batang rel yang akan disambung dengan mesin UN-200. Setelah mencapai suhu yang dibutuhkan, kedua ujung barang rel tersebut disambung dengan tekanan tertentu hingga benar-benar menyatu dengan sempurna.
Mesin UN-200 mampu memberikan kualitas sambungan yang konsisten pada setiap rel karena mesin ini memiliki kemampuan untuk merekam perubahan tekanan dan suhu sambungan selama pemanasan dan pendinginan berlangsung, serta mengidentifikasi sambungan secara otomatis.
"Mesin Flash-butt Welding dapat secara otomatis merekam dan mengingat proses perubahan tekanan hingga perubahan suhu sambungan selama pemanasan dan pendinginan sehingga hasil penyambungan rel sesuai dengan kebutuhan proyek," kata Dwiyana.
Advertisement