Sukses

Survei BI: Harga Properti Residensial Kuartal VI-2021 Naik

Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer secara tahunan tumbuh meningkat

Liputan6.com, Jakarta Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer secara tahunan tumbuh meningkat pada kuartal IV 2021.

Dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, Rabu (16/2/2022), pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal IV 2021 tercatat 1,47 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 1,41 persen (yoy).

“Harga properti residensial primer diperkirakan akan tumbuh lebih terbatas pada kuartal I 2022 sebesar 1,29 persen (yoy),” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono.

Lanjut Erwin menjelaskan, kenaikan IHPR tersebut terutama bersumber dari kenaikan harga pada tipe menengah dan tipe besar yang masing-masing tumbuh sebesar 1,48 persen (yoy) dan 0,93 persen (yoy), lebih tinggi dari 1,39 persen (yoy) dan 0,80 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya.

Sementara itu, rumah tipe kecil tumbuh relatif stabil pada kisaran 1,99 persen (yoy). Secara spasial, pertumbuhan IHPR tertinggi terjadi di Kota Manado (7,34 persen yoy) kemudian diikuti oleh Bandung (2,19 persen yoy) dan Bandar Lampung (1,75 persen yoy).

Secara kuartalan, IHPR pada kuartal IV-2021 tercatat tumbuh terbatas sebesar 0,29 persen (qtq), lebih rendah dibandingkan 0,34 persen (qtq) pada kuartal III-2021. 

Tertahannya kenaikan harga properti residensial secara kuartalan disebabkan oleh perlambatan kenaikan harga rumah tipe kecil yang tumbuh sebesar 0,17 persen (qtq), lebih rendah dari 0,50 persen (qtq) pada kuartal III-2021.

“Penurunan pertumbuhan tersebut ditengarai oleh adanya upaya developer untuk menghabiskan rumah ready stock di mayoritas kota dan masih berlakunya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), sehingga cenderung menahan kenaikan harga,” ujarnya.

Secara spasial, perlambatan kenaikan IHPR terutama disebabkan penurunan harga di kota Batam dan Surabaya masing-masing sebesar -0,51 persen (qtq) dan -0,26 persen (qtq), serta perkembangan yang stagnan di Samarinda dan Bandar Lampung pada kuartal IV-2021.

 

2 dari 2 halaman

Penjualan

Adapun dari sisi penjualan, hasil survei mengindikasikan perbaikan kontraksi penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal IV 2021.

Hal ini tercermin dari penjualan properti residensial yang terkontraksi 11,60 persen (yoy) pada kuartal IV 2021, lebih rendah dari kontraksi 15,19 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya.

Berdasarkan sumber pembiayaan, hasil survei menunjukkan pengembang masih mengandalkan pembiayaan yang berasal dari non perbankan untuk pembangunan properti residensial.

Selanjutnya, pada kuartal IV 2021, sebesar 63,33 persen dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal.

Sementara itu, dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama konsumen dalam pembelian properti residensial dengan pangsa mencapai 75,65 persen dari total pembiayaan.