Sukses

Sri Mulyani Ajak G20 Pakai Mata Uang Lokal, Jangan Ketergantungan Dolar AS

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mendorong penggunaan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS) antar negara anggota KTT G20.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mendorong penggunaan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS) antar negara anggota KTT G20.

Tujuannya, untuk mengurangi ketergantungan terhadap Dolar AS untuk pemulihan ekonomi bersama di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid19.

"LCS dapat menciptakan jaring pengaman keuangan atau transaksi keuangan antar negara dan mengurangi risiko kerentanan, akibat guncangan ekonomi global yang menyebabkan ketidakstabilan keuangan," katanya dalam acara Finance Track KTT G20 di Jakarta, Rabu (16/2).

Sri Mulyani menyampaikan, melalui penggunaan LCS mengurangi ketergantungan yang besar terhadap mata uang Dolar AS. Sehingga, dapat menciptakan stabilitas hubungan perdagangan dan investasi yang lebih baik antara negara-negara anggota G20, termasuk Indonesia

"Penggunaan, mata uang lokal juga menyebabkan biaya transaksi yang lebih rendah. Ini karena dalam hal ini, pedagang tidak perlu mengkonversi mata uangnya ke nilai tukar Dolar AS," imbuhnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Perluasan Kerja Sama

Oleh karena itu, pemerintah telah memasukkan pembahasan mengenai perluasan kerja sama mata uang lokal atau LCS ke dalam agenda global KTT G20.

"Karena penggunaan yang lebih luas dari penyelesaian mata uang lokal di antara negara sangat relevan dengan prioritas Presidensi G20 di jalur keuangan, yaitu exit strategy untuk mendukung pemulihan," tutupnya.