Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah melemah seiring jumlah kasus harian COVID-19 di Indonesia yang melewati puncak gelombang 2 lalu.
Kurs rupiah bergerak melemah 3 poin atau 0,02 persen ke posisi 14.259 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.256 per dolar AS.
Baca Juga
"Di pembukaan pagi ini pasar kelihatannya mengantisipasi kasus COVID-19 di Tanah Air yang melewati puncak gelombang kedua tahun lalu," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Kamis (17/2/2022).
Advertisement
Jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (16/2) kemarin mencapai 64.718 kasus sehingga total kasus mencapai 4,97 juta kasus. Khusus untuk kasus positif varian Omicron telah mencapai 6.130 kasus.
"Selain itu eskalasi ketegangan antara Rusia dan NATO di mana kemarin Pemerintah AS mengatakan bahwa Rusia tidak benar-benar menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina, malah menambah pasukan, juga menjadi penekan aset berisiko seperti rupiah," ujar Ariston.
Kendati demikian, lanjut Ariston, secara keseluruhan aset berisiko pasar keuangan global pagi ini tidak semuanya mendapatkan sentimen negatif
"Jadi tetap ada peluang penguatan untuk rupiah," kata Ariston.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prediksi Rupiah
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.230 per dolar AS hingga Rp14.280 per dolar AS.
Pada Rabu (16/2) lalu, rupiah ditutup menguat 44 poin atau 0,3 persen ke posisi Rp14.256 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.300 per dolar AS.
Advertisement