Liputan6.com, Jakarta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, telah menyusun rencana kerja pemerintah (RKP) 2023. Salah satu sasarannya, menghapus tingkat kemiskinan ekstrem pada tahun tersebut.
Secara peta jalan, Suharso menargetkan, tingkat kemiskinan ekstrem dapat ditekan menjadi 1,5-2 persen pada 2023 mendatang.
Baca Juga
"Atau kira-kira kita dapat mengurangi kemiskinan 2,5-3 juta orang. Diharapkan semakin kecil menjadi 0-1 persen pada tahun 2024," ujar dia dalam Kick Off Meeting Penyusunan RKP 2023 secara virtual, Kamis (17/2/2022).
Advertisement
Selain itu, dalam sasaran dan indikator fokus RKP 2023, proporsi penduduk yang tercakup dalam program jaminan sosial diproyeksikan mencapai 91 persen.
Berdasarkan evaluasi capaian sasaran pembangunan RKP 2021 lalu, Suharso coba menu bukan beberapa kinerja yang dianggap positif.
"Tingkat kemiskinan terus menurun menjadi single digit, 9,71 persen. Di samping itu tingkat pengangguran terbuka lebih rendah dari targetnya, 6,49 persen," bebernya.
Â
Jadi Megara Maju
Namun, ia tak mau lengah. Pemerintah terus mengejar visi Indonesia 2045, dimana Ibu Pertiwi ditargetkan keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) sebelum 100 tahun peringatan kemerdekaan Indonesia.
Suharso menegaskan, kurun waktu 2020-2024 jadi periode yang krusial sebagai titik awal pencapaian visi tersebut.
"Kita dalam konteks middle income trap ini berharap, pada 2022 masuk kembali menjadi kelompok negara upper middle income. Itu terbentuk dengan pendapatan di atas USD 4.100," tutur dia.
Advertisement