Sukses

Semen Gresik Sumbang Lahan 119 Ha untuk Digarap 361 Petani Sanggem

Semen Gresik melakukan pemberdayaan kepada 361 petani sanggem di enam desa sekitar operasional pabrik Rembang.

Liputan6.com, Jakarta PT Semen Gresik selaku unit usaha dari PT Semen Indonesia (Persero)Tbk (SIG) melakukan pemberdayaan kepada 361 petani sanggem di enam desa sekitar operasional pabrik Rembang. Itu dilakukan melalui program Semen Gresik Sahabat Petani (SGSP) yang dimulai sejak November 2021.

Dalam program SGSP, Semen Gresik memberikan fasilitas lahan milik Semen Gresik seluas 119,25 ha untuk dikelola petani.

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni menjelaskan, perseroan coba melakukan pendampingan dan memberi ilmu bagi petani untuk beralih ke pertanian modern agar hasil pertaniannya lebih maksimal.

"Selain lahan garapan bagi petani, Semen Gresik juga memiliki fasilitas Edupark seluas 1,6 ha yang bisa dimanfaatkan para petani untuk belajar. Edupark ini berkonsep pertanian dan peternakan terpadu," terangnya, Kamis (17/2/2022).

Di lokasi ini terdapat aneka hewan ternak, ikan hingga ragam sayuran seperti bayam, kangkung, sawi, selada, kacang panjang, terong hingga sereh yang telah dimanfaatkan, baik dikonsumsi sendiri maupun dijual.

Penasehat SGSP Achmad Achid dari Desa Timbrangan menilai, aktivitas bisnis PT Semen Gresik telah menciptakan multplier effect bagi desa-desa sekitar seperti Timbrangan, Kajar, Tegaldowo, Pasucen, Kadiwono dan Ngampel (Kabupaten Blora).

"Pengaruhnya langsung dirasakan. Indikatornya ada, salah satunya lantai rumah warga banyak yang berubah dari tanah menjadi keramik," ungkapnya.

 

2 dari 2 halaman

Disambut Baik Petani

Program SGSP ini disambut baik salah satu petani dari desa Tegaldowo, Sigit Sri Wahyudi. Menurutnya kendala yang dihadapi oleh para petani terkait persoalan keterbatasan lahan yang dimiliki.

Sigit menambahkan, dirinya bersama 194 petani lain dari Desa Tegaldowo, Timbrangan dan Kajar tergabung dalam 1 kelompok mengelola lahan di kawasan tambang tanah liat Semen Gresik. Lauan seluas 36 ha ini dipakao untuk ditanami jagung, padi dan ketela.

"Selain fasilitas lahan, para petani juga mendapat bantuan bibit tanaman, pendampingan, pelatihan menanam hingga perawatan tanaman. Hasil pertanian kami maksimal, kelompok kami baru saja melakukan panen raya, dimana setiap petani mampu memperoleh hasil hingga 2 ton jagung," tuturnya.