Sukses

Minyak Goreng Masih Mahal, Mendag: Singkirkan Kendala Distribusi!

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi langsung tancap gas untuk mengatasi kendala dan hambatan distribusi agar minyak goreng tersedia dengan harga terjangkau bagi masyarakat.

 

Liputan6.com, Jakarta Inspeksi mendadak (sidak) lanjutan yang dilakukan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi di Surabaya berbuah manis. Ia menemukan beberapa kendala distribusi di lapangan yang menyebabkan harga minyak goreng di Kota Pahlawan ini masih tinggi.

Tegas, Lutfi langsung tancap gas untuk mengatasi kendala dan hambatan distribusi agar minyak goreng tersedia dengan harga terjangkau bagi masyarakat.

Masih dalam rangka sidak serempak yang dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Lutfi melanjutkan perjalanannya dari Makassar, Sulawesi Selatan ke Surabaya, Jawa Timur. Ia ditemani jajaran Kemendag, dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji.

Pasar Tambak Rejo menjadi tujuan pertama Lutfi Cs. Sejumlah pedagang langsung ia datangi untuk berdiskusi soal perkembangan sejumlah kebutuhan pokok, terutama minyak goreng. Hasilnya, cukup mengagetkan. Harga minyak goreng curah di Surabaya justru lebih mahal daripada di Makassar.

Ia terkejut mendengar penjelasan para pedagang. "Kemarin, saya sudah ke Makassar. Di sana barangnya ada dan harganya terjangkau. Mestinya, di Surabaya harganya juga terjangkau. Karena ini hub daripada pengolahan dan distribusi minyak goreng," terang Lutfi di Surabaya, Jumat (18/2).

Katanya, harga minyak goreng yang dijual di Pasar Tambak Rejo tidak masuk akal. Selain harganya mahal, barangnya agak susah, padahal di data Kementerian Perdagangan, pasokan minyak goreng yang telah terealisasi di Jawa Timur per tanggal 18 Februari 2022 adalah sebesar 14 juta liter.

Selain itu, di data Kementerian Perdagangan sebanyak 73 juta liter minyak goreng telah digelontorkan selama 4 hari terakhir untuk kebutuhan nasional.

Kondisi ini membuat Lutfi beserta tim Kemendag langsung Sidak ke gudang distribusi, Distributor, dan Pengecer untuk mengatasi hambatan distribusi minyak goreng yang terjadi di Surabaya. "Saya datang untuk memastikan barang ada. Tidak ada yang bermain dengan harga-harga tersebut karena barang sedang langka," cetusnya.

Sementara, untuk ketersediaan dan keterjangkauan harga di Pasar Tambah Rejo, mantan duta besar RI untuk Amerika Serikat itu langsung memerintahkan jajarannya untuk mencarikan minyak goreng.

"Saya sudah memerintahkan untuk menyetok truk minyak goreng curah seharga Rp 10.500 per liter untuk pedagang di pasar ini. Supaya harga yang dijual ke masyarakat tidak lebih dari Rp 11.500 per liter," ungkap Mendag.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Mendag Tak Puas

Betul saja. hanya dalam waktu 1 jam, dua truk tangki minyak goreng langsung datang. Salah satu pengelola pasar memberi pengumuman. Sambil membawa pengeras suara, pria itu berkeliling pasar.

"Truk minyak goreng sudah datang, harganya Rp 10.500 per liter. Sesuai perintah menteri perdagangan jualnya Rp 11.500 per liter. Tetap jaga protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak," pesannya.

Pedagang yang mendengar info tersebut bergegas keluar dari tokonya. Mereka berbondong-bondong membawa dirigen, antre di belakang truk tangki. Proses pengisian berjalan kondusif, dibantu pengelola pasar.

Mendag Lutfi pun tak puas sampai disitu, bersama jajarannya tetap mengejar pemain nakal yang menyebabkan minyak goreng di Surabaya masih mahal.

Dari Surabaya, tim yang dipimpin Lutfi menuju Sidoarjo, Jawa Timur. Hujan deras tak menghalangi niat baiknya agar masyarakat dapat minyak goreng dengan harga terjangkau.