Sukses

3 Negara Miskin Terlilit Utang, G20 Cari Jalan Keluar

Sebagai pemimpin Presidensi G20, Indonesia harus mendengar masukan dari berbagai pihak dan menjadi penengah.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pembahasan dalam Finance Minister and Central Bank Governors (FMCBG) Meeting Presidensi G20 Indonesia yang berlangsung 17-18 Februari 2022 adalah penanganan utang negara pebberpenghasilan rendah. Saat ini terdapat tiga negara miskin yang memiliki utang besar yakni Chap, Ethiopia dan Zambia.

"Kita membahas juga treatment ke negara miskin yang sedang mengalami masalah dengan utang mereka yakni Chap, Ethiopia dan Zambia," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers (FMCBG) 1st Meeting, Presidensi G20 Indonesia, Jakarta, Jumat (18/2/2022).

Ada beberapa kreditur (negara pemberi utang) tiga negara tersebut yang menjadi anggota G20. Dalam hal ini memang mereka memiliki mekanismenya sendiri dalam mengatasi hal tersebut. Namun dalam pertemuan sore tadi forum tersebut menjadi jembatan untuk bagi negara-negara yang rentan.

"Makanya kita bangun dan jembatan, yang penting negara-negara ini harus segera dibantu," kata dia.

Tak dapat dipungkiri pandemi membuat sebagian negara terpaksa berutang untuk menyelamatkan diri. Presidensi G20 pun telah bersepakat untuk turun tangan menangani negara-negara yang terjebak dalam masalah utang. Caranya dengan membangun inisiatif baru agar negara tersebut bisa membayar utangnya.

"Ini memang masih jadi pembahasan yang cukup pelik dan rumit," kata dia.

Untuk itu sebagai pemimpin Presidensi G20, Indonesia harus mendengar masukan dari berbagai pihak dan menjadi penengah. Mengingat kredibilitas Indonesia menjadi cerminan negara dengan ekonomi terbesar dalam membantu negara yang situasinya tidak mudah.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Rapat Gubernur Bank Sentral di Forum G20 Bahas Kebijakan The Fed, Apa Hasilnya?

Presidensi G20 Indonesia telah selesai menyelenggarakan pertemuan pertama Finance Minister and Central Governor (FMCBG) pada 17-18 Februari 2022. Dalam agenda finance track G20 ini, salah satunya membahas seputar rencana normalisasi kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) melalui kenaikan suku bunga Fed Funds Rate.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pembahasan itu dilaksanakan dalam sesi soal International Financial Architecture pada Kamis (17/2/2022) kemarin.

"Dalam sesi ini dibahas berbagai isu yang berkaitan dengan sektor keuangan global, bagaimana kita merencakan dan mengantisipasi normalisasi kebijakan di negara-negara maju. Khususnya dalam normalisasi di kebijakan moneter," ujarnya dalam sesi teleconference hasil the 1st FMCBG G20, Jumat (18/2/2022).

Perry menilai, pemulihan ekonomi global tetap berlanjut meski dihadapi sejumlah permasalahan. Termasuk exit policy atau normalisasi kebijakan moneter yang dilakukan The Fed.

"Juga ada risiko dengan kaitan mata rantai suplai global, lalu ada masalah energi dan tensi geopolitik," imbuhnya.

Â