Sukses

Menko Airlangga Sebut Anak Muda Sebagai Mesin Pembangunan

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut anak muda sebagai mesin pembangunan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut anak muda sebagai mesin pembangunan. Artinya anak muda punya potensi dalam membangun ekonomi dunia.

Menko Airlangga menyampaikan hal itu dalam gelaran Kick Off Youth 20 Meeting. Ini jadi side event dari gelaran Presidensi G20 Indonesia.

"Anak muda adalah mesin pembangunan karena mampu adaptif, menerapkan pembangunan dengan gagasan baru. Saya mengambut baik pemuda negara anggota G20 maupun indonesia," katanya dalam Kick Off Meeting Y20, Sabtu (19/2/2022).

Menko Airlangga menyebut generasi kedepannya akan mengambil alih kepemimpinan. Di tangan anak muda, akan membawa kepemimpinan yang berkelanjutan, memegang keragaman dan hal positif lainnya.

"Ini akan melanjutkan pemberdayaan SDM. Recover together recover stronger dimungkinkan pulih denga kolbaorasi, saya ingin tekankan anak muda adalah orang yang memiliki2 idealisme dan gagasan baru, dan semangat kebersamaan, dan inti dari ini semua adalah inovasi," katanya.

Kekuatan ini, kata dia akan melengkapi perjuangan indonesia. Sementara peran anak muda menjadi pentinga dalam membangun kesejahteraan dan dunia yang lebih baik.

"Saya mendorong agar presidensi G20 Indonedia harus berfikir out of the box untuk berpikir tentang inovasi dan perkuat presidensi Indonesia dari sisi transformasi teknologi, dan lain-lain," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Pemulihan Tak Merata

Pada kesempatan yang sama Menko Airlangga menyebut oemulihan global belum merata. Artinya, daei banyaknya negara terhantam Covid-19, banyak yang masih kesulitan untuk bangkit.

Melalui tema Recover Together, Recover Stronger, ia ingin semua negara bersama-sama pulih. Dengan begitu, peran anak muda juga dipandang memiliki peluang dalam pembangunan dunia.

"Kita masuk tahun ketiga pandemi covid-19, jadi banyak sekali tantangan yang kita hadapi, mulai dari distribusi vaksin, dan lainnya. Ini mengakibatkan tak meratanya pemulihan global," katanya.

"Negara tempat munculnya varian baru Covid-19 omicron adalah negara dengan tingkat vaksinasi yang rendah, kita harus mewaspadai ini," imbuhnya.