Sukses

Demi Cegah Penyiksaan Babi, Miliarder Ini Nominasikan Orang Masuk Direksi McDonald's

Miliarder sekaligus investor Carl Icahn menominasikan dua orang untuk anggota direksi franchise McDonald's.

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder sekaligus investor asal Amerika Serikat, Carl Icahn menominasikan dua orang untuk masuk ke direksi franchise makanan cepat saji, McDonald's.

Ini demi memuluskan keinginan Carl Icahn agar restoran cepat saji ini memperhatikan kesejahteraan hewan ternak yang jadi bahan bakunya.

Dilansir dari laman Channel News Asia, Senin (21/2/2022) McDonald's mengumumkan bahwa Icahn menominasikan Leslie Samuelrich dan Maisie Ganzler untuk maju dalam pemilihan direksi pada pertemuan tahunan 2022.

McDonald's mengatakan bahwa pencalonan itu terkait dengan masalah pembelian daging dari peternak yang menggunakan kandang tak layak pakai bagi babi betina yang sedang hamil.

"Sementara Perusahaan berharap dapat mempromosikan kolaborasi lebih lanjut di seluruh industri terkait masalah ini, pasokan daging babi di AS saat ini membuat komitmen ini menjadi tidak mungkin," kata pihak McDonald's.

Diketahui bahwa Carl Icahn terus menegaskan komitmen McDonald's terkait kesejahteraan hewan.  Komitmen ini mengharuskan semua perusahaan pemasok daging babi di AS untuk tak lagi membeli supply dari perternak yang menggunakan kandang tak layak pakai.

2 dari 2 halaman

McDonald's Ungkap Hanya Mengambil 1 Persen dari Produsen Daging Babi di AS

McDonald's mengatakan hanya mengambil sekitar 1 persen dari daging babi yang diproduksi di AS dan tidak diambil dari babi betina - atau memproduksi dan mengemas daging babi di negara itu.

Perusahaan itu memperkirakan akan mendapatkan 85 persen hingga 90 persen daging babi di AS dari babi betina yang ditempatkan di kandang layak pakai pada akhir tahun 2022.

Diketahui bahwa beberapa negara bagian di AS telah melarang peternak babi menggunakan kandang kecil atau tak layak pakai, dan produsen besar daging babi telah berjanji untuk menghentikan penggunaannya karena tekanan publik terhadap sektor peternakan.Â