Sukses

APTI: Tembakau jadi Kontributor Utama Pembangunan Daerah

Kontribusi tembakau bagi negeri tak hanya sekedar penerimaan negara dari cukai hasil tembakau, tetapi juga berdampak besar terhadap pemberdayaan masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta Kontribusi tembakau bagi negeri tak hanya sekedar penerimaan negara dari cukai hasil tembakau, tetapi juga berdampak besar terhadap pemberdayaan masyarakat. Artinya, tembakau merupakan komoditi pertanian yang memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau (APTI) Soeseno mengatakan, tembakau merupakan komoditas pertanian yang perannya berhasil memberdayakan masyarakat.

“Bahkan tembakau menjadi kontributor utama pembangunan daerah, contohnya Medan lewat Tembakau Deli dan Jember melalui Tembakau Besuki Na Oogst,” katanya pada diskusi Tobacco is Our Legacy, di Jakarta, dikutip Senin (21/2/2022).

Soeseno mengatakan dari generasi ke generasi, tembakau telah menjadi sumber pendapatan utama yang meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat di Jember, bahkan berkontribusi pada kinerja ekspor nasional.

Tembakau merupakan komoditas unggulan dan Indonesia merupakan salah satu produsen yang terkenal di dunia. Tembakau kualitas terbaik Jember, seperti tembakau kasturi, diekspor ke Jepang dan Eropa sebagai bahan baku utama cigar.

“Tembakau menjadi satu-satunya harapan penopang ekonomi masyarakat Jember. Tembakau pun berhasil mengangkat derajat para perempuan menjadi sosok yang mandiri,” katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Pelinting Rokok

Industri hasil tembakau yang banyak mempekerjakan pekerja perempuan sebagai pelinting rokok sigaret kretek tangan (SKT), merupakan salah satu contoh nyata peran tembakau dalam mendorong kemandirian perempuan. Pekerja perempuan dengan latar belakang pendidikan dan perekonomian yang terbatas menjadi berdaya dengan hadirnya industri SKT.

"Tembakau membuka lapangan pekerjaan dan memandirikan para perempuan dengan latar belakang pendidikan minim, yang selama ini tidak diprioritaskan dan sulit terserap oleh industri lain," ungkapnya.

"Tembakau adalah sektor industri yang menerima para perempuan tanpa melihat atau menilai ijazah, kemampuan baca dan tulis. Mereka diterima sebagai pekerja yang mandiri dan mendapatkan penghasilan cukup dengan kemampuan memilah tembakau, banyak dari mereka yang bahkan menjadi tulang punggung keluarga” lanjut dia.

Dengan besarnya kontribusi pertanian tembakau dan industri SKT terhadap pemberdayaan masyarakat termasuk perempuan maka sewajarnya seluruh lapisan masyarakat bersama-sama turut menjaga kebelangsungan pertanian tembakau dan industrinya.

Sehingga tembakau sebagai warisan bangsa dapat terus berperan dalam kehidupan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya perempuan yang terlibat dalam rantai pasoknya.