Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada selasa pagi melemah. Pelemahan nilai tukar rupiah ini seiring eskalasi kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Pada Selasa (22/2/2022), nilai tukar rupiah bergerak melemah 24 poin atau 0,17 persen ke posisi 14.352 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.328 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah hari ini dengan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara.Â
Advertisement
Dini hari tadi Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan dekrit yang memerintahkan pasukan Rusia untuk masuk ke dua wilayah sengketa di Ukraina Timur dengan alasan untuk menjaga perdamaian.
Rusia akan mengakui dua wilayah sengketa tersebut yaitu Luhansk dan Donetsk sebagai wilayah yang independen dari Ukraina.
"Sikap Rusia ini langsung memicu kekhawatiran pelaku pasar keuangan bahwa perang besar akan terjadi dan mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko," ujar Ariston.
Baca Juga
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sentimen Dalam Negeri
Sementara itu dari dalam negeri, jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di Tanah Air pada Senin (21/2) kemarin mencapai 34.418 kasus sehingga total kasus mencapai 5,23 juta kasus. Khusus untuk kasus positif varian Omicron telah mencapai 6.257 kasus.
"Mulai menurunnya kasus penularan COVID-19 bisa membantu menahan pelemahan rupiah," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak melemah ke kisaran 14.380 per dolar AS hingga 14.400 per dolar AS dengan potensi support di kisaran 14.320 per dolar AS.
Advertisement