Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan jumlah kasus omicron di Indonesia telah melebihi jumlah kasus varian delta yang terjadi pertengahan tahun lalu.
Puncak kasus varian delta mencapai 56 ribu. Sedangkan hingga saat ini jumlah kasus varian omicron telah mencapai 60 ribu kasus.
"Jumlah kasus di Indonesia sudah melewati kasus waktu terjadi varian delta pada Juni, Juli dan Agustus," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Jakarta, Selasa (22/2).
Advertisement
Per 21 Februari 2021, tercatat kasus harian telah mencapai 34 ribu kasus dan rata-rata kasus dalam 7 hari mencapai 55 ribu. Sehingga kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini tercatat 530 ribu.
Meski begitu, dari sisi korban meninggal, pada gelombang Covid-19 omicron ini angkanya lebih rendah. Sampai saat ini jumlah kasus harian kematian sebesar 176 dan rata-rata kematian per 7 hari sebanyak 174 kasus. Angka ini lebih rendah dari yang terjadi pada 27 Juli 2021 yang mencapai 2.069 kasus.
"Jadi implikasi kasus kematiannya rendah, tapi ini tidak membuat kita terlena," kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jumlah Kasus
Saat ini jumlah kasus kumulatif terbesar masih terjadi di DKI Jakarta dengan jumlah kasus 270 ribu kasus. Disusul Jawa Barat sebesar 223 ribu kasus, Banten 113 ribu kasus, Jawa Timur sebesar 94 ribu kasus dan Jawa Tengah sebesar 54 ribu kasus.
Sri Mulyani mengatakan transmisi kasus lokal saat ini sudah mulai berkembag ke berbagai wilayah. Namun keterisian tempat tidur (BOR) di Wisma Atlet sudah mulai berkurang. Saat ini jumlah tempat tidur yang terpakai di Wisma Atlet tingga 35,6 persen.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement