Sukses

Jadi Negara Menengah Atas, Indonesia Dipaksa Naikan PDB 3 Kali Lipat

Pemerintah menargetkan Indonesia bisa masuk ke negara berpendapatan menengah ke atas pada 2022

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi ingin Indonesia bisa kembali masuk menjadi negara berpendapatan menengah ke atas (upper middle income country). Namun, ia tak ingin lengah.

"Bangsa Indonesia sedang dipaksa bergegas, karena kita pada hari ini sudah resmi jadi negara kelas menengah dunia," kata Mendag Lutfi dalam sesi bincang virtual, Rabu (23/2/2022).

Sebab, ia ingin Indonesia terus memacu gas agar bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap), dam masuk ke dalam grup negara berpendapatan tinggi (high income country).

Kuncinya, pemerintah ingin meningkatkan produk domestik bruto (PDB) atau growth domestic product (GDP) menjadi tiga kali lipat, dari sebelumnya USD 4.349,5 pada 2021.

"Tantangan kita yang kedua adalah bagaimana kita bisa mentigakalilipatkan GDP kita yang sekitar USD 4.000 untuk menjadi USD 12.500," seru Mendag Lutfi.

 

2 dari 2 halaman

Pencapaian Pemerintah

Sedikit flashback, Lutfi menceritakan pencapaian pemerintah sejak 2019. Kala itu, Indonesia diklaimnya sudah masuk ke dalam grup negara berpendapatan menengah ke atas.

Sempat terperosok lagi menjadi negara berpenghasilan menengah bawah (lower middle income country) di 2020 akibat pandemi Covid-19. Tapi kembali bangkit jadi upper middle income country pada 2021 lalu.

"Ini adalah capaian luar biasa, setelah tahun 1998 pencapaian per kapita hanya USD 463. Jadi dalam 20 tahun sampai 2018, pertumbuhan ekonomi kita 10 kali lipat atau 1.000 persen," tuturnya.