Sukses

Bukit Soeharto Masuk Wilayah Garapan IKN Nusantara, Bakal Dibangun Apa?

Bukit Soeharto disebut-sebut masuk dalam wilayah Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur.

Liputan6.com, Jakarta Bukit Soeharto disebut-sebut masuk dalam wilayah Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebut tujuannya untuk menjaga hutan yang ada wilayah itu.

Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Rudy S Prawiradinata menyampaikan Bukit Soeharto sebelumnya tak masuk dalam wilayah garapan IKN Nusantara. Namun, kini dimasukkan menjadi bagian dari IKN Nusantara.

“Bukit Soeharto awalnya gak masuk waktu itu, karena kita pikir itu hutan kan, justru sekarang dimasukkan supaya bisa dijaga,” katanya dalam Beranda Nusantara ‘Menuju Ibu Kota Baru’, Rabu (23/2/2022).

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar memaparkan saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI jika Bukit Soeharto masuk ke dalam wilayah yang jadi perhatian KLHK. Langkah ini nampaknya sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo yang meminta 70 persen wilayah IKN Nusantara didominasi nuansa alam.

“Kami diskusikan dengan ahli lingkungan dan KLHK, sebaiknya daerah yang dilindungi dimasukin saja agar lebih mudah menjaganya kalau ada di bawah wilayah Ibu Kota Negara,” kata Rudy.

Rudy menyampaikan selain ada hutan dalam wilayah Bukit Soeharto, ditemukan juga pertambangan dan perkebunan kelapa sawit. Dengan demikian, titik-titik ini dipandang perlu dikembalikan fungsinya menjadi hutan.

“Di dalam bukit Soeharto ada tambang juga, ada kelapa sawit juga, nah ini semua akan dikembalikan (ke hutan), dari 40 persen, akan dikembalikan ke 75 persen,” terangnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

70 Persen Ruang Hijau

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan pembangunan kawasan inti pusat pemerintahan akan seluas Jabodetabek. Kawasan ini akan dibangun mencakup tiga klaster.

Menteri Basuki menyampaikan, KIPP Ibu Kota Negara Nusantara ini akan dibangun di area seluas 6.671 hektar mencakup tiga klaster yakni kawasan inti pemerintahan, kawasan inti pendidikan, dan kawasan inti kesehatan.

Ia menyebut, kawasan ini juga akan didominasi oleh kawasan hijau. Serta dipadukan dengan pembangunan bangunan yang ramah lingkungan.

“Kita bayangkan mungkin sebesar Jabodetabek sehingga nanti 70 persen harus hiau, 20-30 persen itulah yang akan dibangun. Jadi itu semua akan menjadi memang kota baru,” katanya dalam Beranda Nusantara ‘Menuju Ibu Kota Baru’, Rabu (23/2/2022).