Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury optimistis green industry cluster atau industri hijau bisa menjadi jawaban berbagai tantangan energi kedepannya. Salah satunya over supply listrik yang dialami PLN.
Diketahui, PLN mengalami over supply listrik pada akhir tahun 2021 sebanyak 6 Gigawatt, sementara pertumbuhan permintaan sebatas 800 Megawatt. Jadi, masih ada gap kurang-lebih 5 Gigawatt.
Baca Juga
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun industri hijau atas kolaborasi tiga perusahaan pelat merah, yakni PLN, Pertamina, dan Pupuk Indonesia. Ketiganya membangun industri hijau pemrosesan green amonia dan green hydrogen.
Advertisement
“Kita berharap dengan mengembangkan Kawasan Industri tersebut demand yang ada pada industri yang selama ini mungkin kurang lebih pertumbuhannya tidak setinggi sebelumnya yang kita perkirakan,” katanya dalam penandatanganan MoU Green Industry Cluster, Rabu (23/2/2022).
“moga-moga ini bisa kita kejar sehingga kelebihan energi atau kelimpahan listrik selama ini mungkin menjadi salah satu kendala kita juga untuk bisa memastikan bahwa jumlah supply dan demand ini bisa kita tuntaskan,” imbuh Pahala.
Ia berharap sejumlah kawasan industri yang dimiliki oleh Pupuk Indonesia bisa mulai mengimplementasikan konsep tersebut. Ia pun berharap kerja sama membangun industri hijau ini tak hanya dari tiga BUMN ini, namun bisa dikembangkan ke investor lainnya.
“Saya berharap setidak-tidaknya di Aceh dan juga di Kujang bisa betul-betul menjadi Kawasan Industri hijau bukan hanya bekerja sama dengan 3 BUMN yang hadir saat ini tetapi juga mungkin bisa dikerjasamakan dengan pihak investor ataupun tenant-tenant lain yang memiliki harapan untuk mengembangkan ekonomi di kawasan industri tersebut,” katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Over Supply
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyampaikan PLN saat ini tengah mengalami over supply. Bahkan ada potensi lebih besar lagi pada 2022 ini.
Darmawan menyebut, adanya kelebihan pasokan listrik yang terjadi saat ini akibat masih minimnya permintaan atau demand dari listrik yang ada. Sehingga salah satu upayanya dengan membuat ekosistem green energy lewat green industry cluster bisa jadi jawaban mengatasi over supply ini.
“PLN saat ini mengalami over supply yang sangat luar biasa, di Jawa saja, di akhir tahun ini (2021) ada penambahan sekitar 6 Gigawatt, sementara penambahan demand hanya sekitar 800 Megawatt, ada sisa kurang lebih 5 Gigawatt,” katanya dalam penandatanganan MoU Green Industry Cluster, Rabu (23/2/2022).
Diketahui, PLN bersama Pertamina dan Pupuk Indonesia menandatangani perjanjian kerja bersama untuk membangun ekosistem industri hijau. Ini dalam rangka memproduksi green amonia dan green hidrogen.
Selain dari potensi penambahan supply di pulau Jawa, Darmawan juga menyebut ada potensi penambahan lagi yang bersumber di Mamberamo, Provinsi Papua. Bahkan besaran potensinya sebesar 23 Gigawatt.
“Tentu saja ada tantangan yang luar biasa dimana source of energi dengan demand of energy ini tidak nyambung, bagaimana ini menyambungkan? Tentu saja kita membangun suatu energi storage system yang mampu mentransformasi energi ini dalam jangka waktu yang cukup jauh tapi juga masih ekonomis,” katanya.
Advertisement