Sukses

Dampak Ekonomi Rusia Serang Ukraina, Harga Minyak dan Emas Melambung hingga Pasar Saham Tumbang

Terjadi lonjakan pada harga minyak dan emas menyusul terjadinya aksi militer Rusia ke Ukraina.

Liputan6.com, Jakarta - Rusia serang Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidatonya ke publik mengaku telah mengizinkan operasi militer di Ukraina. Usai itu, terdengar ledakan di ibu kota Ukraine Kiev.

Rusia vs Ukraina ini sontak mendorong harga komoditas melambung seperti minyak bumi dan emas.  Dilansir dari laman CNBC International, Kamis (24/2/2022) harga minyak mentah berjangka AS naik 4,36 persen menjadi USD 96,12 per barel di Asia.

Patokan internasional minyak mentah berjangka Brent juga naik 4,34 persen menjadi USD 101,04 per barel - untuk pertama kalinya sejak 2014.

Harga emas spot juga naik 1,64 persen dan terakhir diperdagangkan seharga USD 1.938,81. Selain emas dan minyak, bursa di kawasan Asia-Pasifik juga melemah.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 2,20 persen, sedangkan Topix turun 1,75 persen. Kospi asal Korea Selatan juga turun 2,78 persen, dan Kosdaq turun 3,29 persen.

Namun, diperkirakan bahwa inflasi harga konsumen di Korea Selatan akan berjalan secara substansial di atas 3 persen untuk waktu yang cukup lama.

2 dari 2 halaman

Penurunan Lainnya

Adapun penurunan lainnya pada indeks Hang Seng di Hong Kong hingga lebih dari 3 persen. Saham perusahaan kecerdasan buatan China, yakni SenseTime Group juga anjlok 10,7 persen.

Indeks S&P/ASX 200 Australia juga turun 2,94 persen, dengan saham bank, penambang dan minyak sebagian besar turun.