Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah menguat di tengah ekspektasi perang besar terkait konflik Rusia-Ukraina tidak terjadi.
Kurs rupiah bergerak menguat 8 poin atau 0,06 persen ke posisi 14.383 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.391 per dolar AS.
Baca Juga
"Penguatan rupiah mengikuti sentimen positif pasar terhadap aset berisiko pagi ini. Kelihatannya pasar optimis perang besar tidak akan terjadi," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Jumat (25/1/2022).
Advertisement
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan para pemimpin Eropa kelihatannya tidak mengambil jalan konfrontasi militer menanggapi invasi Rusia ke Ukraina.
Mereka lebih memilih pemberian sanksi ekonomi dan jalur diplomasi untuk memaksa Rusia keluar dari Ukraina.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Krisis Ukraina
Namun demikian, lanjut Ariston, situasi sangat dinamis. Para pelaku pasar tetap mewaspadai setiap perkembangan dari krisis di Ukraina.
"Balasan militer dari NATO akan berdampak negatif ke pasar keuangan. Dan sebaliknya, usaha diplomasi akan positif untuk pasar keuangan," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi berbalik menguat ke kisaran Rp14.330 per dolar AS hingga Rp14.350 per dolar AS dengan support di kisaran Rp14.400.
Pada Kamis (24/2) lalu, rupiah ditutup melemah 53 poin atau 0,37 persen ke posisi Rp14.391 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.338 per dolar AS.
Advertisement