Sukses

Mendag Ancam Pihak yang Bikin Macet Distribusi Minyak Goreng di Sumbar

Mendag Muhammad Lutfi mengataka bahwa harga minyak goreng di Padang secara rata-rata masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan Pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, ada kemacetan distribusi minyak goreng ke Sumatera Barat. Namun, ia menegaskan akan menindak secara serius para pelanggar yang menghambat distribusi dalam negeri.

Dalam lawatannya ke Padang, Muhammad Lutfi meninjau Pasar Raya dan Pasar Lubuk Buaya. Pada kunjungan tersebut, Mendag Lutfi memastikan kelancaran distribusi minyak goreng sampai tingkat pengecer dan dijual dengan harga sesuai ketentuan.

“Kondisi di pasar tidak sesuai dengan keadaan di lapangan secara keseluruhan. Artinya, terjadi kemacetan distribusi migor. Saya meminta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Padang untuk segera membenahinya. Kemendag juga akan menghubungi distributor dan produsen utama di Padang untuk memperbaiki jalur distribusi agar harga sesuai dengan ketentuan,” jelas Mendag Lutfi dalam keterangan resmi, Jumat (25/2/2022).

Menurut Mendag Lutfi, harga migor di Padang secara rata-rata masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan Pemerintah. Untuk itu, Kemendag memastikan ketersediaan pasokan dan kelancaran pendistribusian migor agar harganya sesuai dengan ketentuan HET yang ditetapkan Pemerintah.

“Kemendag akan menindak tegas eksportir migor yang tidak menyuplai pasar dalam negeri dengan tidak menerbitkan izin ekspor. Selain itu, jika ada penimbun migor Kemendag akan menindak dengan tegas secara hukum,” tutup Mendag Lutfi.

Berdasarkan pantauan, harga beras berkisar Rp 11.500—13.500 per kg, gula pasir Rp 13.500 per kg, migor curah Rp 15.000 per kg, migor premium Rp 15.000 per liter, terigu Rp 10.000 per kg, daging sapi Rp 120.000 per kg, telur ayam Rp 26.000 per kg, cabai merah keriting Rp 38.000 per kg, cabai rawit R 28.000 per kg, bawang merah Rp 28.000 per kg, bawang putih Rp 23.000 per kg, serta tempe Rp 12.500 per kg.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Stok Surplus

Ia memastikan kelancaran distribusi pasokan minyak goreng (migor) di Sumatera Barat (Sumbar) dengan stok yang surplus hingga 3,1 juta liter dari kebutuhan. Untuk itu, Pemprov Sumbar diharapkan ikut mengawasi distributor agar masyarakat dapat merasakan ketenangan menjelang puasa dan Idul Fitri tahun ini.

Demikian ditegaskan Mendag Lutfi saat memimpin rapat koordinasi (rakor) bersama dinas yang menangani bidang perdagangan seluruh Provinsi Sumatra Barat di Padang, Sumbar, pada Kamis (24/2/2022).

Hadir dalam pertemuan tersebut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana dan Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy. Sebelumnya Mendag Lutfi juga memimpin rakor dan memantau Pasar Pasir Gintung di Bandar Lampung, Lampung.

“Pasokan migor di Sumbar dalam kondisi hijau, artinya cukup dan surplus. Dalam sepuluh hari terakhir, kebutuhan migor tercatat sebesar 2,2 juta liter sementara realisasi pasokannya sebesar 5,3 juta liter, jadi terdapat surplus sebesar 3,1 juta liter,” terangnya.

Mendag Lutfi mengungkapkan, pihaknya akan terus memantau kelancaran rantai distribusi migor.

“Saat ini, distribusi migor dalam proses turun dari distributor dari tingkat satu sampai ke peritel dan dijual dengan harga sesuai ketentuan, yakni migor curah Rp11.500/liter, kemasan sederhana Rp13.500/liter dan kemasan premium Rp14.000/liter. Saya akan pastikan semua berjalan dengan baik dan akan dicek langsung ke pasar,” tegasnya.