Liputan6.com, Jakarta Mentero Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyamapikan telah ada peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali.
Hal ini terjadi pasca dibukanya Bali sebagai destinasi wisata mancanegara. Tercatat, telah lebih dari 1.600 wisman berlibur di Bali.
Baca Juga
"Perlu kami sampaikan kabar baik perihal kelancaran pembukaan Bali dalam menerima kedatangan Wisatawan Mancanegara. Sejak pembukaan Bali bagi Wisatawan Mancanegara, sudah lebih dari 1.600 wisman yang datang ke Bali dan lebih dari 50 persen diantaranya memilih untuk melakukan karantina bubble," kata Menko Luhut dalam konferensi pers PPKM, Minggu (27/2/2022).
Advertisement
Ia menyebut, rata-rata harga kamar yang dipilih wisman ini berada di atas Rp 3 Juta. Artinya, ada pemasukan yang cukup besar untuk industri hotel di Bali.
"Sebagian besar wisman memilih hotel bubble dengan rata-rata harga kamar per malamnya mencapai RP 3 juta. Rusia, Australia, Prancis, Amerika serta Belanda mendominasi wisman yang datang ke Bali," terangnya.
Melihat tren perbaikan ini, Koordinator PPKM Jawa-Bali itu menyebut pemerintah akan menambah jumlah hotel yang melaksanakan bubble.
"Untuk pembukaan tahap berikutnya hotel bubble akan ditambah menjadi 17 hotel dan hotel karantina umum (di kamar) ditambah sebanyak 41. Perbaikan lainnya akan dilakukan mencakup: pemesanan melalui online travel agent, ketersediaan kamar isolasi, mekanisme penjemputan di bandara, kemudahan e-visa," ujar Menko Luhut.
Â
Uji Coba Tanpa Karantina
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut akan melakukan pelonggaran bagi turis yang melancong ke Bali.
Kata dia, pemerintah akan mulai menguji coba bagi turis yang penerapan kunjungan tanpa karantina bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang datang ke Bali.
"Pemerintah juga akan melakukan ujicoba tanoa karantina bagi PPLN yang datang ke bali yang direncakan akan beelaku pada 14 maret mendatang dengan sejumlah persyaratan," katanya dalam konferensi pers Evaluasi PPKM, Minggu (27/2/2022).
Ia menyebut, pemberlakuan pelonggaran ini bisa diterapkan lebih cepat. Asalkan, perkembangan data-data mengenai kasus dan tingkat vaksinasi juga membaik.
"Bisa saja 14 maret ini dipercepat ke ranggal berapa, kalau data2 nanti selama seminggu kedepan ini lebih baik, karena kita lihat itu di Bali kemarn kami lihat selama beberapa minggu terakhir angkanya terus membaik," kata Menko Luhut.
"Secara spesifik, Pemerintah memilih Bali sebagai lokasi ujicoba proyek percontohan dikarenakan tingkat Vaksinasi Dosis kedua umum yang sudah tinggi dibandingkan Provinsi lainnya. Namun, dalam masa persiapan menuju tanggal 14 Maret, kami akan terus mengakselerasi dosis kedua lansia dan booster," terangnya.
Advertisement