Liputan6.com, Jakarta - Diaspora pelajar Indonesia yang ada di Turki mendukung langkah pemerintah memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Adanya Ibu kota baru ini akan mengurangi beban Jakarta yang sangat berat.
Ketua Umum Caraka Muda Nusantara Adhe Nuansa Wibisono mengatakan, beban Jakarta sebagai ibu kota sudah terlalu berat. Hak ini bisa dilihat dari padatnya jumlah penduduk, polusi, banjir dan potensi tenggelam karena naiknya permukaan air laut.
Untuk diketahui, Caraka Muda Nusantara adalah organisasi diaspora pelajar Indonesia yang berkedudukan di Ankara, Turki.
Advertisement
Wibisono kemudian menyampaikan bahwa Turki juga pernah memindahkan ibu kota negaranya pada masa pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk, pendiri Republik Turki modern. Turki juga memindahkan ibu kota negaranya dari Istanbul ke Ankara pada 1923.
"Mustafa Kemal Ataturk memilih Ankara karena ia ingin membangun visi baru Turki yang modern dan demokratis. Ankara juga memiliki posisi strategis yang berada di tengah-tengah negara Turki tepatnya di kawasan Anatolia sehingga memudahkan kendali administrasi pemerintahan.” kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (28/2/2022).
“Kami (Caraka Muda) mendukung penuh kebijakan pemindahan IKN Nusantara. Ibu kota baru akan menjadi perwajahan visi pembangunan Pak Jokowi yang berwawasan nusantara dan berdimensi Pancasila, terutama dalam perwujudan sila keadilan sosial melalui pemerataan pembangunan”. tambah dia.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemerataan Pembangunan
Wibisono juga mengomentari pernyataan Ahmad Doli Kurnia, Ketua Komisi II DPR RI yang menyatakan bahwa pemindahan IKN bertujuan untuk mempercepat proses pertumbuhan dan pemerataan pembangunan di Indonesia.
“Ini adalah momentum starting point dalam pemerataan pembangunan di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang masif hanya terpusat di Jawa yang menyumbang sekitar 59 persen PDB Indonesia, artinya sangat timpang sekali pembangunan antara Jawa dengan luar Jawa”. tutur dia.
Advertisement