Sukses

Rute KRL Yogyakarta-Solo Bakal Diperpanjang hingga Stasiun Palur

KAI Commuter menyatakan komitmennya dalam meningkatkan layanan KRL Yogyakarta-Solo.

Liputan6.com, Jakarta KAI Commuter menyatakan komitmennya dalam meningkatkan layanan KRL Yogyakarta-Solo. terbaru, layanan KRL ini akan diperpanjang hingga Stasiun Palur. Perseroan menargetkan layanan ini bisa dilakukan sebelum Lebaran 2022.

“Jaringan listrik aliran atas sebenarnya sudah sampai di Stasiun Palur, tetapi masih ada beberapa infrastruktur yang harus disesuaikan untuk mendukung operasional kereta,” kata Direktur Utama KAI Commuter Roppiq Lutzfi Azhar seperti dikutip dari Antara, Rabu (2/3/2022).

Salah satunya adalah ketinggian jembatan di Jalan DI Panjaitan yang masih rendah sehingga perlu ditinggikan. Pekerjaan perbaikan infrastruktur pendukung operasional KRL dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan.

“Jika tidak ada kendala maka pekerjaan fisik tersebut dapat selesai pada April untuk selanjutnya KRL bisa dioperasionalkan sampai Palur. Nantinya, kereta juga akan berhenti di Stasiun Jebres,” katanya.

Dengan dibukanya operasional hingga ke Stasiun Palur, diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan transportasi massal yang mudah bagi masyarakat di Karanganyar dan Sragen untuk menuju Solo atau ke Yogyakarta.

Selain ke arah timur, pengembangan rute untuk KRL Yogyakarta-Solo juga akan diupayakan untuk dilakukan ke arah barat hingga Kutoarjo.

 

2 dari 2 halaman

Data Penumpang

Selain perpanjangan rute layanan, pengembangan operasional KRL nantinya juga dilengkapi dengan sarana pemeliharaan seperti depo di Stasiun Jebres dan juga lokasi untuk kebutuhan overhaul di sekitar Kutoarjo.

Saat ini, perawatan periodik dan bulanan untuk KRL masih dilakukan di pabrikan yaitu di PT INKA.

Selama satu tahun beroperasi, sejak 1 Maret 2021, KRL Yogyakarta-Solo sudah melayani sekitar 2,2 juta penumpang.

Berdasarkan data periodik bulanan, volume pengguna KRL tertinggi tercatat pada Desember 2021 dengan 290.618 penumpang atau rata-rata 9.375 penumpang per hari.

Rata-rata harian sekitar 5.000-6.000 penumpang dan saat weekend cenderung meningkat. Akhir pekan lalu tercatat 11.000 penumpang.

“Regulasi pemerintah terkait pandemi dan PPKM akan memberikan dampak pada jumlah penumpang KRL,” katanya.

Sejumlah upaya untuk mendekatkan KRL sebagai transportasi massal juga akan ditempuh melalui integrasi antar moda bekerja sama dengan pemerintah daerah.

“Misalnya memanfaatkan Kartu Multi Trip (KMT) yang digunakan untuk pembayaran tiket KRL sebagai kartu untuk pembayaran moda transportasi lain yang terintegrasi. Misalnya bus atau ojek online. Sedang kami upayakan,” katanya.