Sukses

Punya 4,5 Juta Jam Kerja, Waskita Beton Catatkan Zero Accident

PT Waskita Beton Precast Tbk (Kode Saham: WSBP) terus menerapkan implementasi tata kelola perusahaan yang baik serta kepatuhan terhadap K3

Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Beton Precast Tbk (Kode Saham: WSBP) terus menerapkan implementasi tata kelola perusahaan yang baik serta kepatuhan terhadap prosedur Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3).

Atas komitmennya ini WSBP kembali berhasil meraih Penghargaan Perusahaan Nihil Kecelakaan Kerja (Zero Accident) dalam Keselamatan & Kesehatan Kerja Tingkat Provinsi Banten Tahun 2022.

Ini merupakan penghargaan tahunan yang diberikan oleh Pemerintah kepada manajemen perusahaan yang telah berhasil dalam melaksanakan program Keselamatan & Kesehatan Kerja sehingga bisa mencapai nihil kecelakaan (zero accident).

 Direktur HCM & QHSES PT Waskita Beton Precast Tbk, Subkhan menyatakan, kebanggaannya atas pencapaian ini.

“WSBP melalui Plant Bojonegara telah berhasil untuk ketiga kalinya dalam mewujudkan zero accident di lingkungan kerja dimana tercatat 4,5 juta jam kerja yang telah dicapai tanpa kecelakaan yang mengakibatkan hilang hari kerja. Ini menjadi motivasi yang baik untuk Plant WSBP lainnya untuk berkomitmen terhadap penerapan budaya K3,” tambahnya, Jumat (4/3/2022).

Tidak hanya itu, pada masa pandemi ini, WSBP berkomitmen untuk menjaga kesehatan seluruh pegawainya. Berbagai strategi dilakukan antara lain melakukan pengecekan kesehatan secara rutin melalui Tes Antigen/PCR, menyediakan fasilitas isolasi mandiri di dormitory Learning Center Karawang, memberlakukan shift WFH/WFO sesuai peraturan Pemerintah, dan lain-lain.

 

2 dari 2 halaman

Penanggulangan Covid-19

Adanya komitmen yang penuh dari Perusahaan menjadikan WSBP melalui Plant Prambon berhasil meraih Penghargaan Program Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di Tempat Kerja pada Kategori Platinum dari Gubernur Jawa Timur.

Lebih lanjut Subkhan mengungkapkan bahwa selama ini WSBP selalu memastikan prosedur HSE berjalan dengan baik terutama mengidentifikasi bahaya dan melakukan penilaian risiko pada setiap proses kerja serta disosialisasikan kepada seluruh pegawai baik di kantor pusat maupun pekerja di lapangan sehingga bisa mengurangi dan mencegah potensi risiko kecelakaan kerja.

“Program ini tidak akan berhasil apabila tidak ada komitmen dari top management. Komitmen ini akan terus dijalankan dengan mematuhi seluruh prosedur perusahaan serta partisipasi aktif dari seluruh karyawan dan komunikasi yang harmonis dari para stakeholder,” ujarnya.