Liputan6.com, Jakarta Jelang Ramadan, puluhan pelaku usaha clothing busana lokal mulai berani menggelar pameran secara offline di dalam pusat perbelanjaan di Banten.
Hal ini didukung dengan peraturan PPKM yang mengizinkan pelaku usaha untuk lakukan pameran, namun dengan protokol kesehatan (Prokes) ketat.
Baca Juga
Salah satu clothingan lokal yang kembali melakukan penjualan melalui offline, yakni JakCloth. Dimana, sebelumnya clothingan yang menaungi merk lokal itu melakukan penjualan online.
Advertisement
Sebut saja brand Roughneck, maxius, dome, high volume, Enzy, Heyho, Winebeer, Someone, Deyalova, dan lainnya, ikut dalam gelaran offline tersebut. Bahkan setelah berbelanja, para pengunjung bisa langsung memotong rambut gratis di D'capster.
"Untuk saat ini, ada 50 brand kloting lokal yang bergabung, bukan hanya dari Jabodetabek saja, melainkan juga ada dari Bandung. Setidaknya ada ribuan produk lokal yang dipamerkan," kata panitia pameran, Andri, Jumat (4/3/2022).
Penyemangat Pelaku Usaha
Menurutnya, bukan hanya untuk menyambut Ramadan saja, melainkan juga untuk menggeliatkan dan menyemangati kembali pelaku usaha chloting lokal bangkit di masa pandemi Covid-19. Sehingga, bisa mendekatkan kostumer langsung dengan para penjualnya.
"Mulai meningkat, kostumer mulai berdatangan. Makanya pada saat Ramadan nanti juga digelar pameran serupa di 8 kota besar di Indonesia," tutur Andri.
Salah satu pembeli, Rasty mengatakan, bila ia sangat menyambut baik penjualan offline yang dilakukan oleh pihak Jakcloth.
"Sangat antusias dengan pameran penjualan offline ini, karena kita bisa langsung lihat barangnya, ada interaksi langsung juga, dan kita bisa berkeliling melihat pamerannya," ungkapnya.
Advertisement