Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Inggris Raya, Uni Eropa hingga Amerika Serikat (AS) merespons invasi Rusia ke Ukraina. Salah satu caranya dengan menjatuhkan sanksi berat kepada sejumlah miliarder yang berada dalam lingkaran terdekat Presiden Vladimir Putin.
Vladimir Putin sendiri sebenarnya telah mengingatkan kerabatnya tersebut selama bertahun-tahun, mereka seharusnya melindungi diri dari ancaman tersebut. Utamanya setelah hubungan Rusia dengan AS dan Uni Eropa memburuk pasca Aneksasi Krimea.
Beberapa orang terdekatnya menuruti nasihat Putin dan berinvestasi di Rusia. Namun lainnya lanjut menginvestasikan uangnya pada sektor properti mewah di luar negeri dan klub sepakbola, dan perusahaannya tetap terdaftar di bursa saham asing.
Advertisement
Sekarang, mereka terpaksa berebut mempertahankan asetnya dari sanksi ekonomi paling kuat.
Mengutip laman BBC, Sabtu (5/3/2022), berikut beberapa miliarder yang terkena sanksi ekonomi akibat invasi Rusia ke Ukraina:
Alisher Usmanov
Â
Â
Diklaim sebagai salah satu oligarki favorit Putin, Alisher Usmanov juga salah satu yang terkaya, senilai USD 17,6 miliar. Pria kelahiran Uzbekistan ini menjalankan USM Holdings, grup usaha yang punya bisnis di sektor pertambangan dan telekomunikasi. Termasuk jaringan seluler terbesar kedua di Rusia, MegaFon.
Uni Eropa mengumumkan sanksi terhadapnya pada 28 Februari, AS dan Inggris kemudian mengikutinya. Namun, USM Holdings berupaya menghindari sanksi tersebut, karena kepemilikan saham Usmanov berada di bawah 50 persen.
Dilbar, kapal pesiar mewah yang dinamai atas nama ibunya, sekarang berisiko disita saat sedang menjalani perbaikan di Hamburg, Jerman. Asetnya di Inggris pada sektor properti juga mengalami nasib serupa.
Usmanov di London memiliki Beechwood House, sebuah rumah pedesaan senilai £65 juta dengan pekarangan di jantung kota. Kemudian di luar London, ia juga punya sebuah rumah besar Tudor, Sutton Place. Keduanya telah dibekukan pihak otoritas Inggris.
Roman Abramovich
Sebagai salah satu miliarder Rusia paling dikenal karena memiliki klub sepakbola Chelsea FC, Roman Abramovich belum terkena sanksi. Mungkin, karena dia kurang berpengaruh dibanding sekutu Putin lainnya.
Abramovich sendiri membantah keras dirinya punya hubungan dekat dengan Putin atau Kremlin. Tapi, pria dengan kekayaan USD 12,4 miliar ini tetap rentan terkena sanksi.
Dirinya telah mengumumkan bakal menjual Chelsea seharga £3 miliar, dan rumahnya di Kensington Palace Garden, London senilai £150 juta.
Sejak beberapa tahun lalu, Abramovich telah mulai menarik diri dari Inggris. Pada 2018, ia memutuskan tidak mengajukan permohonan pembaharuan visa Inggrisnya, dan malah menggunakan paspor Israel untuk berkunjung ke London.
Jika dulu dirinya kerap dapat dijumpai saat Chelsea memainkan laga kandang, Abramovich kini jarang terlihat lagi di Stamford Bridge.
Â
Advertisement
Igor Sechin
Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi terhadap Igor Sechin, sosok yang dikenal punya hubungan dalam dan kama dengan Vladimir Putin. Dia diklaim sebagai salah satu penasihan paling terpercaya dan terdekat Putin. Keduanya dianggap melakukan kontak setiap hari.
Pria yang dijuluki pers Rusia sebagai Darth Vader ini mendapat sanksi terbaru dari AS pada 24 Februari 2022. Namun, tak ada yang tahu pasti berapa total kekayaan Sechin yang berbasis di Rusia.
Selain AS, Perancis juga telah menyita sebuah kapal pesiar bernama Amore Vero yang diduga ada keterkaitan dengan Sechin. Di luar itu, ada juga dugaan jika ia punya kekayaan besar di luar Rusia.
Â
Pyotr Aven dan Mikhail Fridman
Keduanya digambarkan Uni Eropa sebagai salah satu oligarki terdekat Putin. Bersama-sama mereka menciptakan Alfa-Bank, bank swasta terbesar di Rusia.
Pasangan ini mundur dari grup investasi LetterOne, perusahaan yang mereka dirikan hampir 10 tahun lalu dan berkantor pusat di London. Itu karena saham mereka dibekukan oleh sanksi Uni Eropa pada 28 Februari. Aven juga mundur sebagai wali dari Royal Academy of Arts di London.
Untuk aset di Inggris, Fridman yang punya total kekayaan USD 12 miliar bermukim di London. Dia juga memiliki properti besar, Athlone House di London Utara yang dibayarkan £65 juta pada 2016.
Menanggapi invasi Rusia, Fridman mengatakan perang di Ukraina merupakan tragedi besar. Tapi, dia tak mau mengkritik Kremlin secara langsung, karena dapat membahayakan pekerjaan ratusan ribu karyawan.
Advertisement