Sukses

Giliran IMF Ingatkan Seperti Apa Dampak Perang Rusia Ukraina ke Ekonomi Global

IMF mengatakan ada dampak ekonomi yang cukup serius di wilayah sekitar imbas perang Rusia dan Ukraina.

Liputan6.com, Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) menjadi lembaga internasional kesekian yang memperingatkan seperti apa dampak perang Rusia Ukraina ke ekonomi dunia.

"Perang yang sedang berlangsung dan sanksi terkait juga akan berdampak parah pada ekonomi global," kata IMF, dikutip dari CNN Business, Senin (7/3/2022).

IMF mengatakan bahwa negara-negara yang memiliki hubungan ekonomi secara dekat dengan Rusia berisiko mengalami kekurangan dan gangguan pasokan.

Organisasi tersebut mengungkapkan, pihak sedang dalam pembicaraan dengan salah satu negara tetangga Rusia, yaitu Moldova untuk opsi bantuan ekonomi.

Selain Moldova, IMF juga akan mengeluarkan USD 1,4 miliar untuk Ukraina paling cepat pekan depan - dalam pembiayaan darurat ke dewan eksekutif negara itu.

Setelah pertemuan yang dipimpin oleh Managing Director Kristalina Georgieva, IMF mengatakan ada dampak ekonomi yang cukup serius di wilayah sekitar Rusia dan Ukraina.

Salah satunya, adalah lonjakan harga energi dan gandum yang menambah efek inflasi dari pandemi dan gangguan rantai pasokan global.

"Kenaikan harga akan berdampak di seluruh dunia, terutama pada rumah tangga yang kondisi ekonominya kurang baik, di mana makanan dan bahan bakar merupakan proporsi pengeluaran yang lebih tinggi," demikian pernyataan IMF.

"Jika konflik meningkat, kerusakan ekonomi akan semakin parah," jelas organisasi itu.

2 dari 2 halaman

Otoritas Moneter di Seluruh Dunia Dihimbau Terus Pantau Kenaikan Harga

Selain itu, IMF mengatakan efek sanksi terhadap Rusia juga akan meluas ke negara lain.

Hal ini menjadi peringatakan bagi otoritas moneter di seluruh dunia agar hati-hati memantau kenaikan harga di negara mereka, dan kebijakan harus diterapkan untuk melindungi keluarga yang rentan secara ekonomi.

IMF menyebut, bahwa Ukraina, yang bandaranya telah rusak dan sekarang ditutup, akan menghadapi biaya rekonstruksi yang signifikan.

Organisasi itu mengatakan awal pekan ini bahwa Ukraina hainya memiliki dana USD 2,2 miliar untuk sekarang dan bulan Juni mendatang dari pengaturan siaga yang disetujui sebelumnya.