Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia malaporkan, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2022 tercatat sebesar USD 141,4 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Januari 2022 sebesar USD 141,3 miliar.
Peningkatan posisi cadev pada Februari 2022 antara lain dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri Pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.
Baca Juga
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,5 bulan impor atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Advertisement
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.
Punya Cadangan Devisa Melimpah, Jokowi Pede Hadapi Normalisasi AS
Presiden Joko Widodo atau Jokowi optimis, kebijakan pengurangan likuiditas (tapering off) Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserves (The Fed) tidak akan berdampak besar terhadap ekonomi Indonesia seperti halnya di tahun 2013 lalu.
Jokowi menyatakan, ekonomi domestik dinilai mempunyai ketahanan yang cukup kuat. Hal ini tercermin dari nilai cadangan devisa Indonesia yang dinilai memadai hingga memasuki awal tahun 2022.
"Cadangan devisa pada Januari 2022 mencapai sebesar USD 141,3 miliar membawa Indonesia dalam posisi yang lebih baik dalam menghadapi tantangan eksternal pada tahun 2022. Terutama terkait normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat," tegasnya dalam Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (9/2/2022).
Selain cadangan devisa, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga kembali pada tingkat yang optimis sebesar 118,3 pada Desember 2021. Sehingga, mendorong belanja masyarakat ke tingkat yang lebih tinggi dimasa sebelum pandemi, sebagaimana ditunjukkan oleh indeks belanja yang disusun oleh Survei Mandiri Sekuritas
"Kita bersyukur saat ini Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia di level 53,7 berada pada zona ekspansi per Januari 2022. Dan ini lebih tinggi dari PMI Asia di level 52,7," imbuhnya.
Advertisement