Sukses

Rupiah Ditutup Menguat ke Level 14.396 per Dolar AS

Untuk perdagangan Rabu, rupiah diperkirakan akan bergerak berfluktuasi namun ditutup menguat terbatas direntang 14.370 per dolar AS hingga 14.450 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Selasa (8/3/2022). Nilai tukar rupiah ditutup di level 14.396 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level 14.414 per dolar AS.

Untuk perdagangan Rabu, rupiah diperkirakan akan bergerak berfluktuasi namun ditutup menguat terbatas direntang 14.370 per dolar AS hingga 14.450 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, dolar AS melemah terhadap mata uang lainnya, yang sebelumnya menguat cukup tajam disebabkan oleh Invasi Rusia ke Ukraina terus meredupkan prospek ekonomi Eropa. Tetapi reli selama berminggu-minggu dalam mata uang komoditas menunjukkan tanda-tanda jeda.

"Investor sekarang menunggu keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa, yang akan diturunkan pada hari Kamis," ujar Ibrahim dalam riset harian, Jakarta, Selasa (8/3/2022).

Kemungkinan stagflasi mendorong para ekonom untuk memperkirakan bahwa bank sentral dapat menunda kenaikan suku bunga hingga akhir tahun 2022. Sedikit kemajuan telah dibuat selama dua putaran pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.

Pembicaraan antara Rusia dan Ukraina untuk menghentikan konflik hanya membuat sedikit kemajuan. Negosiator Rusia mengatakan mereka tidak memiliki perkembangan positif untuk dilaporkan setelah pembicaraan, bahkan memperingatkan bahwa gencatan senjata tidak dapat dijamin di babak berikutnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Kondisi Internal Indonesia

Pasar merespon positif terhadap rilis Cadangan devisa yang surflus. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada Februari 2022 naik tipis secara bulanan yaitu senilai USD 141,1 miliar yang naik USD 100 juta.

Bank Indonesia (BI) melaporkan peningkatan cadangan devisa dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,5 bulan impor atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Lebih lanjut, BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.

Selain itu, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mencatat jumlah Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan yang telah dilaporkan sebanyak 4.609.468 SPT. Sebagian besar SPT atau 96,27 persen dilaporkan melalui e-Filing.