Sukses

Laporan Luhut ke Jokowi: Putra Mahkota Arab Saudi Bakal ke Indonesia 2 Kali

Menko Luhut menghadap Presiden Jokowi pada Selasa malam (8/3) untuk melaporkan hasil kunjungan kerja ke Riyadh, Arab Saudi.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan atau Menko Luhut menghadap Presiden Jokowi pada Selasa malam (8/3) untuk melaporkan hasil kunjungan kerja ke Riyadh, Arab Saudi.

Luhut menyampaikan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman atau dikenal sebagai MBS akan berkunjung ke Indonesia sebanyak 2 (dua) kali pada tahun ini.

"(Kunjungan) pertama sebelum G20 dan itu berharap itu nanti bisa tandatangan semua item proyek itu dengan Pemerintah Indonesia. Kemudian kunjungan kedua beliau akan datang untuk menghadiri G20," kata Menko Luhut dikutip dari youtube Sekretariat Presiden, Rabu (9/3/2022).

Menko Luhut merinci, kunjungan Pangeran MBS tersebut untuk menindaklanjuti tawaran sejumlah investasi yang dibawa dirinya ke Arab Saudi beberapa waktu lalu.

Antara lain pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), kerja sama suplai minyak mentah ke Petrokimia, mangrove dan terumbu karang, hingga suntikan dan ke Sovereign Wealth Fund Indonesia (INA) atau SWF.

"Kami tadi laporkan ada beberapa proyek yang ingin Crown Prince MBS untuk kita kerjasamakan. Yaitu termasuk tadi Ibukota baru, supply crude oil ke Indonesia untuk nanti petrochemical sebanyak kira-kira 1,4 juta barel per hari, mangrove, coral reef, juga tadi mereka masuk dalam SWF kita," bebernya.

 

2 dari 2 halaman

Bentuk Satgas

Menko Luhut menambahkan, Pemerintah Indonesia sendiri telah membentuk empat satuan tugas (satgas) untuk mengawal sejumlah proyek kerja sama proyek tersebut. Satgas nantinya di pimpin oleh Menko Luhut bersama Menteri BUMN Erick Thohir.

"Tim ini akan mulai bekerja dan besok akan kami zoom call dengan Pangeran Arab Saudi (MBS) dan tim. Kalau sudah sepakat sesuai permintaan Arab Saudi itu (kita) akan berangkat kembali ke Riyadh untuk melakukan perundingan-perundingan teknis dengan pihak counter part kita di Riyadh dan kemudian kita berharap mungkin 1-2 minggu setelah itu Riyadh akan datang kemari untuk nanti membicarakan teknis setiap proyek dan melihat potensi proyeknya," tutupnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: merdeka.com