Sukses

Turis Rusia di Bali Sulit Tarik Uang dan Pakai Kartu Kredit Gara-gara Invasi Ukraina

Dampak sanksi terkait invasi di Ukraina, sejumlah turis Rusia di Bali dikabarkan kesulitan menarik uang dan melakukan transaksi nontunai.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah turis Rusia di Bali dikabarkan tengah menghadapi kesulitan untuk menarik uang dari rekening bank, dan menggunakan kartu kredit mereka.

Diketahui bahwa Rusia menghadapi serangkaian sanksi ekonomi dari Amerika Serikat, dan negara-negara Barat lainnya atas invasi di Ukraina.

Sanksi ekonomi tersebut termasuk memblokir bank Rusia - menyulitkan kegiatan transaksi di luar negeri.

Salah satu turis Rusia di Bali, yakni Konstantin Ivanov (27), menceritakan pengalamannya ketika ia tidak bisa menarik uang di mesin ATM di salah satu destinasi wisata populer Indonesia tersebut.

"Ini telah menciptakan masalah besar bagi kami. Kami benar-benar kehilangan keuangan kami - seperti mereka telah benar-benar dibekukan dan kami tidak dapat menggunakan (ATM) sama sekali di sini," ungkap Ivanov, dilansir dari US News, Kamis (10/3/2022).

Ivanov pun mulai mempertimbangkan untuk sementara mencari pekerjaan di Indonesia, agar bisa mengantongi uang untuk kehidupan seharinya.

2 dari 2 halaman

Beralih ke Pembayaran Tunai

Bali merupakan salah satu tujuan liburan populer turis Rusia.

Pada Januari 2022 saja, ada sekitar 1.150 turis asal Rusia yang masuk ke Indonesia, menurut data dari biro statistik.

Manajer sebuah kafe lokal di Bali, yakni Rifki Saldi Yanto, mengatakan dia telah melihat penurunan pelanggan dari Rusia dalam beberapa hari terakhir.

Ia juga mengungkapkan, banyak turis Rusia yang kini melakukan pembayaran dengan uang tunai daripada kartu kredit.

Tak hanya di Bali, muncul juga kabar yang mengatakan ada lebih dari 7.000 pelancong Rusia terdampar di Thailand, karena pembatalan penerbangan, mata uang rubel yang anjlok, dan masalah pembayaran.