Sukses

Sri Mulyani: APBN Lindungi Rakyat dari Jalan Gronjal-Gronjal

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemulihan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, masih membutuhkan instrumen penting yaitu APBN.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengatakan untuk memulihkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, masih membutuhkan instrumen penting yaitu APBN.

“Ekonomi dan negara Indonesia itu seperti mobil. Kita semuanya naik mobil menuju cita-cita republik di jalan itu ada yang gronjal-gronjal dan rakyat perlu dilindungi. Itulah shock absorber-nya instrumen yang penting adalah APBN,” kata Menkeu, saat berdialog dengan jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang ada di Provinsi Jawa Tengah, Kamis (10/3/2022).

Untuk itu, Menkeu meminta jajarannya untuk semakin tahu dan menyelami APBN. Ia menekankan sebagai bendahara negara, pegawai Kemenkeu harus menjaga dan memastikan APBN tepat sasaran.

“Kita harus make sure mobil itu baik, bisa meng-absorb shock, bisa menjaga supaya kita tidak selip, dan kita tetap maju ke depan menuju yang kita cita-citakan,” ungkap Menkeu.

Menkeu juga mengingatkan, tahun 2022 merupakan tahun terakhir yang memperbolehkan defisit diatas 3 persen, sebagaimana UU No.2/2020. Dengan demikian, Menkeu mengharapkan seluruh jajarannya berkontribusi dalam menyehatkan APBN.

Caranya, melalui penerimaan negara dengan terus melakukan reform, membangun core tax, memperbaiki proses bisnis, menjaga integritas, peluncuran SIMBARA untuk PNBP yang berasal dari mineral, serta memastikan BLU dan berbagai penerimaan yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan berkontribusi. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyerapan Anggaran

Dari sisi belanja dengan memastikan penyerapan tidak hanya sekedar absorpsi tapi juga menghasilkan quality, output, outcome dan hasil yang baik bagi rakyat. Juga dengan pengelolaan utang dengan hati-hati, dan menjaga PMN dan dana abadi.

“Kalau shock breakernya kerja terlalu keras tidak pernah berhenti dia bisa patah, maka APBN perlu disehatkan juga karena perjalanan masih panjang negara ini,” pungkas Menkeu. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.