Liputan6.com, Jakarta Harga minyak dunia terus tertekan di tengah konflik Rusia-Ukraina. Kondisi ini tak pelak membuat harga avtur untuk bahan bakar pesawat per 1-14 Maret naik USD 1,5 per liter.
Mengutip data Pertamina, Jumat (11/3/2022), harga avtur untuk penerbangan internasional (international flight price) dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dibanderol USD 76,9 per liter.
Baca Juga
Sementara untuk harga domestik penerbangan dalam negeri (domestic flight price into plane/not into plane) sebesar Rp 11.967,55 per liter.
Advertisement
PT Pertamina (Persero) rutin melakukan penyesuaian harga avtur secara berkala per dua pekan. Adapun jika dibandingkan periode sebelumnya per 15-28 Februari 2022, harga avtur untuk penerbangan internasional dari Bandara Soekarno-Hatta masih USD 75,4 per liter.
Sedangkan untuk domestic flight price into plane/not into plane kala itu masih dibanderol USD 11.746,95 per liter.
Kenaikan avtur ini berjalan beriringan dengan harga minyak dunia pada perdagangan Jumat (11/3/2022) pukul 9.46 WIB. Minyak Brent ditransaksikan USD 108,62 per barel, naik 0,52 persen dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.
Kemudian untuk minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada kisaran USD 105,83 per barel, atau naik 0,18 persen.
Jokowi Blak-blakan Tak Naikkan Harga BBM
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku pemerintah masih menahan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri. Meski, gejolak harga minyak dunia terus terjadi belakangan ini.
Jokowi mengatakan, langkah menahan harga BBM ini jadi salah satu pertimbangan merespons dampak perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung. Diketahui, invasi Rusia ini berimbas pada kenaikan harga minyak dunia yang sempat tembus hingga USD 130 per barel.
Ia menyebut, harga minyak dunia saat ini dua kali lipat lebih tinggi dari harga yang berlaku pada 2020 lalu. Pada 2020, harga minyak dunia masih berkisar USD60 per barel.
“Hari ini kira-kira USD115 (per barel), itu pun belum seminggu yang lalu sudah di angka USD 130 (per barel), dua kali lipat,” katanya dalam Dies Natalis ke-46 UNS, Jumat (11/3/2022).
“Semua negara harga jualnya ke masyarakat sudah naik juga, kita disini masih nahan-nahan, Bu Menteri (Sri Mulyani) coba saya tanya bu, tahannya sampai berapa hari ini?,” imbuh Jokowi.
Jokowi mewanti-wanti, menurutnya masa depan global semakin penuh dengan ketidakpastian. Artinya perlu ada antisipasi yang terus dilakukan.
“Pandemi belum rampung, kemudian ada tambahan perang, sehingga semuanya menjadi sulit diprediksi, sangat sulit diprediksi,” kata dia.
“Hal-hal yang dulu tidak kita perkirakan semuanya muncul, kelangkaan energi, sekarang semua negara mengalami, tambah perang, harga naik,” tambah dia.
Advertisement