Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog mendapat penugasan dari pemerintah untuk menstabilkan harga sejumlah komoditas yang tengah melambung. Penugasan yang sudah berjalan adalah kedelai dan jagung.
"Kalau minyak goreng belum, tapi untuk kedelai dan jagung sudah. Dalam proses, khususnya kedelai ini untuk tempe tahu teratasi," kata Direktur Utama Bulog Budi Waseso, saat ditemui di Gudang Bulog Jakarta-Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (11/3/2022).
Pria yang akrab dipanggil dengan Buwas ini menjelaskan, Perum Bulog tengah menghitung volume impor kedelai dan menentukan harga jual ideal. Hal ini agar para perajin tahu dan tempe dapat harga yang terjangkau.
Advertisement
"Jangan sampai harganya tinggi jatuh ke pengrajin tinggi juga, tidak ada gunanya," katanya.
Bila dalam hitungan ditemukan harga yang terjangkau untuk perajin, maka Bulog akan meminta subsidi dari pemerintah. Sebab harga di pengrajin harus tetap terjangkau.
"Ini yang saya hitung, kalau harganya ternyatanya tinggi kita tetap harus menjual kepada pengrajin itu murah sesuai dengan diharapkan," kata Budi Waseso.
Baca Juga
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ambil Untung
Buwas menegaskan penugasan ini tidak akan dimanfaatkan Bulog untuk meraup keuntungan. Sifatnya hanya menjaga stabilitas harga kedelai agar masih bisa terjagkau para pengrajin.
"Sekali lagi Bulog tidak jual beli untuk mencari keuntungan, tidak. Tapi tadi kita tetap melakukan stabilisasi," ungkapnya.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement