Sukses

BNI Bidik Pertumbuhan Kredit 10 Persen pada 2022

BNI menyatakan target pertumbuhan kredit tersebut telah mempertimbangkan berbagai kondisi ekonomi terkini, baik dari dalam maupun luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI menargetkan pertumbuhan kredit hingga 10 persen pada 2022.

Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini mengatakan, target tersebut telah mempertimbangkan berbagai kondisi ekonomi terkini, baik dari dalam maupun luar negeri.

"Pertumbuhan kredit berada dalam kisaran 7 sampai 10 persen, sedangkan net interest margin (NIM) kami proyeksikan di kisaran 4,6 persen sampai dengan 4,8 persen. Sedangkan dari sisi cost of credit (CoC) ini dalam kisaran 2 sampai 2,3 persen," ujar Novita dalam konferensi pers, Selasa (15/3/2022).

Sejalan dengan tren pemulihan ekonomi global. Direktur Treasury dan International BNI, Henry Panjaitan menambahkan, perseroan cukup optimistis terhadap kelangsungan bisnis luar negeri BNI.

"Kami optimis potensi bisnis di luar negeri di mana kita sekarang punya 6 kantor cabang luar negeri akan lebih menjanjikan," kata Henry dalam kesempatan yang sama.

Ia menyebutkan, berdasarkan konsensus pasar global yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia ada di kisaran 4 persen pada 2022.

Di sisi lain, perseroan melihat ada beberapa potensi seperti ekspor produk Indonesia di segmen komersial, korporat dan UMKM. Di samping itu, perseroan mencatat 8 juta diaspora di seluruh dunia, dan telah merancang beberapa program. Di antaranya seperti diaspora saving, diaspora lending, diaspora remittance, dan diaspora invest.

"Ini yang kami lihat, bahwa ke depannya bisnis luar negeri akan tumbuh," kata Henry.

Adapun pertumbuhan ekspor-impor diperkirakan di kisaran 19-25 persen. Sejalan dengan itu, BNI mencanangkan volume ekspor naik dengan remittance itu juga tumbuh 10 persen pada 2022.

"Tidak lupa juga bahwa kita mempunyai program yang sangat kuat yaitu BNI Xpora yang akan mengkonekkan ekspor Indonesia baik dari sisi komersial dan UMKM yang akan hubungkan ke masyarakat diaspora Indonesia di luar negeri,” pungkasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

BNI Tebar Dividen Rp 2,7 Triliun

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI menyetujui pembagian dividen 25 persen dari laba bersih tahun buku 2021. Adapun tahun lalu, BNI mencatatkan laba bersih Rp 10,89 triliun atau tumbuh 232,2 persen year-on-year (yoy).

"Hasil keputusan RUPS tahunan BNI tahun buku 2021 telah menyetujui pembagian dividen sebesar 25 persen dari laba bersih tahun buku 2021 atau setara Rp 2,72 triliun untuk dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham," ungkap Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar dalam konferensi pers usai RUPST, Selasa, 15 Maret 2022.

Dengan memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah yang sebesar 60 persen, BNI akan menyetorkan dividen senilai Rp 1,63 triliun ke kas umum negara.

Sementara itu, kepemilikan 40 persen saham publik nilainya Rp 1,09 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikan masing-masing.

"Nilai dividen tahun buku 2021 kali ini naik 3,3 kali lipat dari dividen tahun lalu sebesar Rp 820 miliar," kata Royke.

Dengan demikian nilai dividen per lembar saham kali ini ditetapkan sebesar Rp 146. Naik tiga kali lipat lebih dibanding dengan tahun lalu sebesar Rp 44. Adapun tahun lalu pemerintah mendapat porsi dividen sebesar Rp 492 miliar ke rekening kas umum negara dan ke publik 40 persen sebesar Rp 327 miliar.