Liputan6.com, Jakarta - Uni Eropa telah resmi menyetujui sanksi baru terhadap Rusia atas invasi di Ukraina. Sanksi Rusia itu dipublikasikan di jurnal resmi Uni Eropa - mencakup larangan investasi di sektor energi, ekspor barang mewah, dan impor produk baja dari Rusia.
Dilansir dari CNN Business, Rabu (16/3/2022) dalam sanksi ini ada juga pembekuan lebih banyak aset pebisnis yang mendukung Rusia, termasuk mantan pemilik klub sepak bola Chelsea Roman Abramovich.
Baca Juga
"Sanksi termasuk larangan luas pada investasi baru di sektor energi Rusia dengan pengecualian terbatas untuk energi nuklir sipil dan pengangkutan produk energi tertentu kembali ke Uni Eropa," demikian pernyataan Komisi Eropa.
Advertisement
Sanksi terbaru dari Uni Eropa akan menghantam perusahaan minyak utama Rusia Rosneft, Transneft dan Gazprom Neft (GZPFY), tetapi anggota UE akan tetap dapat membeli minyak dan gas dari mereka, menurut sebuah sumber.
Adapun larangan total transaksi dengan beberapa perusahaan milik Rusia yang terkait dengan kompleks industri militer Kremlin.
Larangan Impor Baja Rusia ke Eropa Diestimasi Bakal Rugi
Komisi Eropa mengatakan, larangan impor baja Rusia diperkirakan akan memicu kerugian hingga senilai USD 3,6 miliar atau Rp 51,4 triliun.
Perusahaan dari negara anggota Uni Eropa juga tidak akan lagi diizinkan mengekspor barang mewah apa pun yang bernilai lebih dari 300 euro, termasuk perhiasan, dari Rusia.
Ekspor mobil seharga lebih dari 50.000 euro juga akan dilarang, menurut sumber di Uni Eropa.
Ada juga larangan lembaga pemeringkat kredit untuk menerbitkan peringkat untuk Rusia dan perusahaan Rusia, yang menurut Komisi Eropa akan semakin membatasi akses negara itu ke pasar keuangan Eropa.
Advertisement