Sukses

Realisasi KUR Bank Mandiri Rp 6,7 Triliun hingga Akhir Februari 2022

Bank Mandiri mencatatkan realisasi penyaluran KUR mencapai Rp 6,7 triliun hingga akhir Februari 2022

Liputan6.com, Jakarta Bank Mandiri mencatatkan realisasi penyaluran KUR mencapai Rp6,7 triliun hingga akhir Februari 2022. Angka tersebut tumbuh 14 persen secara year to date (ytd) dibandingkan periode tahun sebelumnya.

SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso mengungkapkan, penyaluran KUR ini sebagai upaya untuk mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memacu pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Hal ini tentunya selaras dengan komitmen Pemerintah yang kembali meningkatkan dana alokasi KUR serta melanjutkan subsidi bunga 3 persen hingga bulan Desember 2022.

Adapun, alokasi KUR Bank Mandiri di tahun 2022 sebesar Rp 40 triliun. Jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan plafon KUR Bank Mandiri di tahun 2021 sebesar Rp 35 triliun.

"Dengan adanya perpanjangan program tambahan subsidi KUR 3 persen di tahun 2022, kami optimis untuk dapat membantu UMKM dalam penyaluran KUR di tahun 2022 secara lebih optimal sesuai dengan target yang dipercayakan oleh Pemerintah," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (17/3/2022).

 

2 dari 2 halaman

Sektor Produktif

Dia merinci, dari total penyaluran KUR tersebut sebanyak 58 persen telah dialokasikan ke sektor produksi atau sebesar Rp 3,8 triliun. Sedangkan untuk sektor non produksi lanjut Josephus telah mencapai Rp 2,8 triliun.

Ke depan, Bank Mandiri secara aktif mendorong penyaluran KUR ke sektor produksi. Tujuannya untuk mendukung program pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19.

"KUR Bank Mandiri di tahun 2022 akan tetap difokuskan pada sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah, baik pertanian, perikanan, industri pengolahan, maupun jasa-jasa produksi yang didukung sinergi dari seluruh segmen bisnis, kordinasi yang kuat di seluruh jaringan, serta kerjasama strategis dengan perusahaan finansial maupun e-commerce," pungkas Josephus.