Sukses

Menko Airlangga: Investasi Asing Jadi Alat Negara Pulihkan Ekonomi

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai investasi jadi salah satu faktor pendorong pemulihan ekonomi nasional.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai investasi jadi salah satu faktor pendorong pemulihan ekonomi nasional. Salah satunya melalui penanaman modal asing untuk proyek-proyek berkelanjutan di Indonesia.

Menko Airlangga mengatakan, hal ini juga bisa berdampak baik untuk mengembalikan perekonomian nasional pasca terdampak pandemi covid-19 dan mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs).

“Dalam rangka pencapaian SDGs ini BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) mendorong penanaman modal asing jadi salah satu alat negara untuk kontribusi pada percepatan pembangunan berkelanjutan sekaligus menciptakan lapangan kerja,” katanya dalam Grand Launching Investasi Berkelanjutan, di Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Ia menyebut investasi berkelanjutan adalah istilah yang digunakan untuk pendekatan investasi yang mempertimbangkan harmonisasi dengan faktor lingkungan sosial dan tata kelola. Dalam SDGs ada empat pilar utama pembangunan, yakni, aspek manusia, sosial, alam dan fisik.

Investasi berkelanjutan ini mungkin jadi tantangan dan jawaban untuk menjadikan investasi global lebih tangguh dan juga untuk jadi peredam bagi berbagai guncangan atau tantangan global di masa mendatang,” terangnya.

Ia menekankan Indonesia bersama 192 negara lainnya berkomitmen untuk mencapai tujuan SDGs tersebut. Dimana salah satunya adalah pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan mengimplementasikan beberapa target yang ditetapkan.

“Dan ini yang turut kita dorong di dalam kepemimpinan Indonesia di G20,” katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Hasil Konkret

Lebih lanjut, Menko Airlangga berharap melalui investasi berkelanjutan ini, bisa menghasilkan sesuatu yang konkret untuk pemulihan ekonomi global dan salah satunya melalui forum G20.

“Transisi menuju ekonomi hijau ini merupakan tanggung jawab besar dan peluang besar terutama dengan roadmap-nya termasuk di bidang sektor pembiayaan, pendanaan dan investasi,” katanya.

Ia menilai, penerapan mekanisme nilai karbon bisa mendorong investasi untuk semakin dikembangkan.

“Kami sangat berharap partisipasi aktif dari seluruh pihak bisa percepat pemulihan ekonomi, baik di bidang green dan blue economy dan mendorong SDGs untuk investasi berkelanjutan,” tukasnya.