Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyebut, minyak goreng menjadi salah satu komoditas pangan yang menyumbang deflasi paling tinggi, yakni minus 0,11 persen dibandingkan komoditas lainnya.
“Berdasarkan data BPS tercatat pada bulan Februari telah terjadi deflasi untuk bahan pangan, dengan kata lain indeks harga konsumen pada bulan Februari lebih rendah dibandingkan 2 Januari Tahun 2022, tercatat deflasi 1,5 persen,” kata Mendag dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (17/3/2022).
Secara rinci, Mendag menyebutkan sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi di antaranya, minyak goreng minus 0,11 persen, telur ayam ras minus 0,10 persen, daging ayam ras minus 0,06 persen, cabe rawit 0,05 persen, ikan segar minus 0,2 persen, sementara bawang merah menyumbang inflasi 0,03 persen.
Advertisement
Lebih lanjut, Mendag menyampaikan perkembangan harga sejumlah kebutuhan pokok dibandingkan bulan lalu. Untuk harga beras terpantau stabil berada di kisaran Rp 10.400 untuk medium, dan Rp 12.400 untuk premium.
“Kebutuhan beras nasional tahun ini mencapai 30 juta, sementara produksi dalam negeri Tahun 2022 diperkirakan mencapai 31 juta ton,” ujarnya.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cabai dan Bawang
Selanjutnya, komoditas cabai dan Bawang Merah terpantau meningkat harganya. Hal itu disebabkan, curah hujan yang tinggi membuat tanaman cabai gagal berbuah dan panen tertunda bahkan menurunkan produktivitas bawang merah hingga 50 persen.
“Namun diperkirakan saat puasa di bulan Ramadhan pasokan kembali optimal, bahkan cenderung over supply, sentra produksi cabai seperti Kediri, Blitar, Tuban, magelang, Banyuwangi Situbondo dan Malang siap panen serempak mulai akhir Maret dan awal April dengan produksi sehingga 60 ton per harinya di setiap daerah,” ujarnya.
Sedangkan sentra bawang merah seperti Brebes, Nganjuk, Probolinggo Solo dan Bima sudah mulai masa tanam Februari, sehingga masa Ramadhan memasuki masa panen.
“Untuk pasokan daging ayam dan telur ayam tersedia cukup bahkan diproyeksikan surplus pada bulan Ramadhan,” pungkas Mendag.
Advertisement