Liputan6.com, Jakarta Buntut kelangkaan minyak goreng di pasaran, pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) untuk produk kemasan sederhana dan premium.
Namun, kebijakan itu rupanya belum berlaku efektif Menindaki kekosongan stok minyak goreng untuk pasar ritel di kawasan Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca Juga
Fakta ini ditemui di salah satu gerai ritel Alfamart di wilayah Perumahan Binong Permai, Kabupaten Tangerang. Di sana, stok minyak goreng kosong sejak beberapa hari terakhir.
Advertisement
"Masih kosong. Udah tiga hari belum datang," ujar salah seorang kasir penjaga pria Alfamart setempat kepada Liputan6.com, Kamis (17/3/2022).
Beranjak sedikit lebih jauh ke kawasan Gading Serpong, di sana terdapat satu gerai Indomaret yang mulai sedia produk minyak goreng kemasan. Namun, stoknya masih terbatas dengan harga jauh lebih tinggi dari sebelumnya.
"Sekarang udah mulai ada, 1 liter Rp 24.000 (untuk minyak goreng kemasan premium). Tapi belum banyak," kata salah seorang petugas pria Indomaret setempat kepada Liputan6.com.
Â
Harganya Mahal
Berdasarkan pengamatan di lokasi, ada satu produk minyak goreng kemasan yang dibanderol Rp 47.500 untuk ukuran 2 liter. Sementara untuk satu produk minyak goreng kemasan lain, hanya tersedia ukuran 1 liter dengan harga Rp 24.000.
Kondisi serupa terjadi pada salah satu gerai Ceriamart di Perumahan Dasana Indah, Bonang, Kabupaten Tangerang. Tersedia hanya satu produk minyak goreng kemasan bermerek sama seperti di Indomaret sebelumnya, dengan harga Rp 24.000 per liter.
Menurut seorang kasir perempuan di gerai tersebut, harga minyak goreng memang sudah kembali mengikuti mekanisme pasar sejak Rabu (16/3/2022) kemarin. Tapi tetap, pengirimannya masih terhambat.
"Udah dua hari belum ada pengiriman. Sekarang harganya juga udah normal sih, Rp 49 ribu (per 2 liter). Harga sih udah naik dari kemarin (Rabu, 16 Maret 2022) jam 07.00 WIB," tuturnya.
Advertisement