Liputan6.com, Jakarta Guna menggapai Indonesia Emas tahun 2045, yakni Indonesia maju, sejahtera, dan mandiri, masyarakat Indonesia secara bersama-sama harus menyiapkan diri sejak awal dan dengan sungguh-sungguh. Kunci keberhasilannya terletak pada SDM generasi muda saat ini yang kreatif, adaptif, inovatif, cakap digital, dan berjiwa wirausaha.
Ekonomi digital Indonesia saat ini merupakan yang tertinggi di ASEAN dengan nilai USD 70 miliar atau menguasai sekitar 40 persen dari pangsa ekonomi digital ASEAN. Nilai tersebut diperkirakan akan terus tumbuh hingga di tahun 2025 mencapai USD 146 miliar.
Baca Juga
“Untuk meraih potensi tersebut, maka hingga tahun 2030 Indonesia membutuhkan talenta digital sebanyak 9 juta orang,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto atau Menko Airlangga saat menyampaikan orasi ilmiahnya secara virtual, pada Wisuda Sarjana ke-10 Sekolah tinggi Teknologi Informasi NIIT Jakarta yang bertemakan “Generasi Teknologi Yang Tangguh dan Adaptif dalam Bidang Teknologi Informasi di Masa Pandemi”, seperti ditulis, Minggu (20/3/2022).
Advertisement
Pengembangan keterampilan digital diperkirakan akan memberikan kontribusi senilai Rp4.434 triliun kepada ekonomi Indonesia di tahun 2030 atau setara dengan 16 persen dari Produk Domestik Bruto. Peluang besar ekonomi digital Indonesia dan pemanfaatan talenta digital ini harus dimanfaatkan dengan baik sebagai akselerator bagi para wirausahawan.
Di sisi lain, rasio kewirausahaan di Indonesia yang sebesar 3,47 persen dari total populasi masih terbilang rendah dan perlu untuk terus ditingkatkan. Generasi muda saat ini diharapkan memiliki peran penting sebagai game changer dalam mendorong kewirausahaan. Terlebih di tengah era digital ini, penting bagi generasi muda untuk memanfaatkan keahlian digitalnya sehingga dapat berperan menjadi job creator untuk penciptaan lapangan kerja baru.
Menjawab peluang dan tantangan tersebut, Pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi. Dalam rangka peningkatan kecakapan digital, Pemerintah memberikan dukungan pengembangan talenta digital melalui Kartu Prakerja dan Gerakan Nasional Literasi Digital untuk masyarakat umum, Digital Talent Scholarship untuk level tenaga profesional, dan Digital Leadership Academy untuk level pimpinan.
Digitalisasi UMKM
Selain itu, Pemerintah juga terus mendorong digitalisasi UMKM sehingga dapat meningkatkan produktivitas UMKM. Dalam rangka menciptakan kemudahan aspek legalitas dan perizinan pendirian UMKM, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan dan Pemberdayaan UMKM. Dengan memiliki legalitas yang memadai akan memudahkan UMKM mengakses berbagai fasilitas pembiayaan, kemitraan dengan usaha besar, promosi, dan fasilitas lainnya untuk bisa naik kelas.
Dukungan pembiayaan bagi wirausaha maupun UMKM telah diberikan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Segmentasi KUR yang telah terbagi menjadi KUR super mikro, mikro, dan kecil dapat dimanfaatkan bagi mahasiswa yang ingin membangun usahanya sejak dini. Kriteria KUR super mikro yang tidak memiliki pembatasan minimal waktu pendirian usaha akan memudahkan mahasiswa sebagai wirausahawan baru untuk mengakses pembiayaan dibawah Rp10 juta.
Program KUR telah diberikan dukungan tambahan subsidi bunga sehingga suku bunga KUR menjadi 3 persen hingga akhir Juni 2022. Dalam rangka merespon kebutuhan pembiayaan yang tinggi, Pemerintah telah meningkatkan plafon KUR menjadi sebesar Rp373,17 triliun pada tahun 2022.
Menko Airlangga menjelaskan, akselerasi dalam meningkatkan kualitas SDM dan transformasi ekonomi memerlukan koordinasi dan sinergi dengan seluruh pihak, termasuk Perguruan Tinggi. Terkait hal tersebut, Menko Airlangga sangat mendorong STTI NIIT untuk membekali mahasiswanya dengan ilmu kewirausahaan.
“Ini akan menjadi forum untuk mendorong inovasi, membuka lapangan kerja, dan bisa mendorong berbagai kegiatan yang dilakukan secara produktif dan bisa membuka sektor riil UMKM,” pungkas Menko Airlangga.
Advertisement