Sukses

Rupiah Menguat Dibayangi Proyeksi Kebijakan Agresif The Fed

Rupiah pada Rabu ini diproyeksikan bergerak di kisaran 14.325 per dolar AS hingga 14.377 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada Rabu ini. Kenaikan nilai tukar rupiah ini dibayangi proyeksi kebijakan agresif bank sentral Amerika Serikat atau The Fed.

Pada Rabu (23/3/2022), nilai tukar rupiah bergerak menguat 9 poin atau 0,06 persen ke posisi 14.339 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.348 per dolar AS.

"Pergerakan hari ini masih cenderung dipengaruhi oleh sentimen global, terutama berlanjutnya kenaikan imbal hasil US treasury, yang kemarin sempat diperdagangkan mencapai level tertinggi sejak Mei 2019," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya dikutip dari Antara. 

Menurut Rully, kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dipengaruhi oleh proyeksi kebijakan The Fed yang lebih agresif.

"Hal ini juga berdampak kepada pergerakan yield SBN, dan kenaikan yield SBN biasanya memiliki korelasi signifikan terhadap nilai tukar," ujar Rully.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Sentimen Dalam Negeri

Dari dalam negeri, lanjut Rully, sebenernya cukup positif, dengan prospek ekonomi yang baik dan kebijakan pemerintah yang masih akomodatif, serta masih baiknya neraca perdagangan

"Namun memang masih tidak dapat menahan sentimen negatif global, khususnya kenaikan yield US treasuries," kata Rully.

Rully memperkirakan rupiah mungkin rupiah berpotensi tertekan hari ini. Rupiah diproyeksikan bergerak di kisaran 14.325 per dolar AS hingga 14.377 per dolar AS.