Liputan6.com, Jakarta - Sanksi ekonomi terhadap Rusia terkait invasi ke Ukraina oleh negara-negara Barat telah berdampak pada berbagai aset yang dimiliki miliarder terkaya Rusia.
Aset yang menjadi target itu mencakup rumah mewah, apartemen, dan superyacht yang tersebar di berbagai wilayah di Eropa. Bahkan beberapa di antaranya masih berlayar, dengan delapan unit kapal telah disita sejauh ini.
Baca Juga
Salah satu superyacht yang menjadi sorotan adalah MY Solaris, yang dimiliki miliarder Rusia Roman Abramovich.
Advertisement
MY Solaris, dikabarkan telah berlabuh di Turki pada Senin (21/3/2022), membuatnya berada di luar jangkauan sanksi Inggris dan Uni Eropa.
Dilansir dari BBC, Rabu (23/3/2022) berikut adalah sederet superyacht milik miliarder Rusia, yang menjadi buruan sanksi ekonomi dan harganya yang fantastis:
2 Kapal Mewah Roman Abramovich : Eclipse dan MY Solaris
Salah satu kapal superyacht yang disebut-sebut menjadi target sanksi ekonomi adalah Eclipse, milik mantan pimpinan klub Chelsea, Roman Abramovich.
Eclipse, dikenal sebagai salah satu superyacht terbesar di dunia. Kapal ini memiliki sembilan dek, tiga helipad dan kapal selam yang dapat menampung tiga orang.
Kapal itu juga dikabarkan memiliki sistem pertahanan misil dan sistem cahaya yang diarahkan laser untuk mencegah fotografer mengambil gambar kapal.
Pada awal Maret 2022, Eclipse meninggalkan pulau Karibia Sint Maarten - wilayah luar negeri Belanda yang terkait dengan Uni Eropa.Â
Superyacht tersebut kemudian berlayar ke timur melalui Mediterania, utara Aljazair. Pada 22 Maret 2022, data menunjukkan superyacht ini telah tiba di Marmaris, Turki.
MY Solaris
Â
Kapal MY Solaris, yang diperkirakan bernilai USD 600 juta, dilengkapi dengan kolam renang dan helipad. Superyacht ini juga diisi 60 awak dan dapat menampung lebih dari 30 tamu.
Pada 8 Maret 2022, superyacht tersebut meninggalkan Barcelona meski masih menjalani perbaikan. Kapal itu kemudian berlabuh di Tivat di Montenegro beberapa hari setelah Abramovich dikenai sanksi oleh Inggris.
Kemudian pada 21 Maret, MY Solaris tiba di kawasan resor Bodrum di Turki, yang dapat menampung superyacht hingga 140 meter panjangnya.
Namun proses berlabuh MY Solaris terhalang sebuah kapal kecil yang membawa delapan kru dari tim layar junior Ukraina dan pelatih mereka, yang mengibarkan bendera Ukraina.
Advertisement
Kapal Mewah Sea Rhapsody
Sea Rhapsody juga menjadi salah satu kapal mewah yang lolos dari sanksi ekonomi Uni Eropa. Kapal mewah itu dimiliki oleh Andrei Kostin, presiden bank Rusia VTB, yang telah dikenai sanksi ekonomi oleh otoritas AS, UE, dan Inggris.
Kapal yang dilengkapi dengan fasilitas bioskop dan gym ini dibanderol USD 65 juta dan telah meninggalkan wilayah Fethiye di Turki pada 18 Februari, menuju Oman sebelum tiba di Seychelles pada 3 Maret, di mana kapal ditempatkan sejak itu.
ClioÂ
Adapun Clio, yang merupakan kapal mewah milik pengusaha ternama sekaligus teman dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Oleg Deripaska.
Clio, difasilitasi dengan kapal pendukung yang dinamakan Sputnik - serta helipadnya sendiri - dan saat ini berada di dekat Maladewa.
Â
Graceful
Kemudian ada Graceful, sebuah superyacht yang dulunya terkait dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.Â
Graceful, telah berlayar kembali ke perairan Rusia sebelum mulainya perang di Ukraina.
Pada pertengahan Februari, kapal mewah senilai USD 140 juta itu pindah dari Jerman ke pantai Kaliningrad, Rusia.
Tetapi Lloyd's List menyebutkan bahwa data pergerakan terbatas karena kapal mematikan alat pelacaknya selama beberapa minggu.
Di bawah Konvensi Keselamatan Jiwa di Laut PBB (SOLAS), kapal harus mengaktifkan pelacak di atas kapal setiap saat kecuali ada bahaya bagi keselamatan awak dan kapal.
Kapal lainnya : Ocean Victory, Nord, dan Madame Gu
Beberapa superyacht lain yang menjadi target sanksi juga sudah berada atau di dekat Maladewa, termasuk Ocean Victory milik Viktor Rashnikov dan Nord milik miliarder Rusia Alexei Mordashov.
Kapal Madame Gu, yang dimiliki oleh Andrey Skoch juga sudah berada di Dubai.
Sebagai informasi, Maladewa, Seychelles dan Dubai tidak memiliki perjanjian dengan AS, Inggris atau Uni Eropa yang akan memungkinkan pihak berwenang untuk menyita properti. Hal ini memungkinkan yacht di sana terlindung dari sanksi.
Advertisement