Sukses

Kemenkop UKM Pamer Produk Teknologi Karya UMKM di Business Matching Bali

Di ajang ini, masyarakat bisa datang ke acara untuk membeli barang-barang dagangan UMKM.

Liputan6.com, Jakarta Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri digelar di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali pada 22-24 Maret 2022.

Kegiatan ini jadi salah satu langkah pemerintah untuk mendorong kementerian/lembaga, pemerintah daerah hingga BUMN berbelanja produk dalam negeri.

Tak terkecuali pelaku usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM, yang barang dan jasa dagangannya turut dipamerkan di acara Business Matching oleh Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM).

Dari sebuah video milik Kementerian Koperasi dan UKM, Rabu (23/3/2022), tampak produk-produk UMKM dipajang di area pameran KemenkopUKM dengan tema High Tech SME.

Di ajang ini, masyarakat bisa datang ke acara untuk membeli barang-barang dagangan UMKM. Untuk mengikuti business matching, semua peserta wajib mengikuti swab pcr/antigen.

Tampak beberapa produk teknologi karya UMKM. Seperti kendaraan listrik roda tiga menyerupai bajaj bernama E-Trike yang diproduksi PT Rekacipta Inovasi ITB.

Kemudian ada juga produk-produk berteknologi lain, seperti instrumen pendeteksi virus dan narkoba Elisa Reader, hingga game simulator karya AVS Bandung.

Sejumlah pengusaha UMKM di sana pun telah memajang barang dagangannya di platform e-Katalog.

Tak hanya itu, area pameran KemenkopUKM di Business Matching juga memiliki stand yang mewakili koperasi. Di sana, terdapat empat koperasi yang memproduksi sejumlah alat, seperti cangkul, mesin kopi, hingga bantalan rem.

Kemudian, ada pula yang menjajakan barang-barang kerajinan tangan. Salah satunya Yayasan Bambu Lestari yang memamerkan tas dan dompet dari bambu.

 

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri di Nusa Dua, Bali selama tiga hari mulai 22 hingga 24 Maret 2022. Acara ini bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan bentuk dukungan pemerintah kepada industri nasional.

“Acara ini merupakan ide dari Kemenperin dalam upaya untuk mendorong penggunaan produksi dalam negeri di kementerian, lembaga, BUMN dan pemerintah daerah,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ketika meninjau Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri di Nusa Dua, Bali, Rabu (23/3/2022).

Melalui kegiatan Business Matching ini, akan muncul komitmen dari kementerian, lembaga, BUMN dan Pemda dalam mengoptimalkan anggarannya untuk pembelian produk dalam negeri, terutama yang berasal dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Karena sebetulnya, produk-produk yang mereka butuhkan sudah bisa diproduksi di dalam negeri,” terangnya.

Dari potensi belanja pemerintah pusat dan daerah yang mencapai Rp 1.071,4 triliun, sebesar Rp 400 triliun akan diserap melalui belanja produk-produk dalam negeri sepanjang 2022.

“Alhamdulillah baru dua hari ini, sampai pukul 15.00 WITA, komitmen belanja produk dalam negeri dari hasil Business Matching di Bali ini sudah melebihi Rp 95 triliun. Kami yakin, angka tersebut akan terus naik,” paparnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Jalan 2 Hari, Belanja Produk Lokal Business Matching Kemenperin Lampaui Rp 95 T

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri di Nusa Dua, Bali selama tiga hari mulai 22 hingga 24 Maret 2022. Acara ini bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan bentuk dukungan pemerintah kepada industri nasional.

“Acara ini merupakan ide dari Kemenperin dalam upaya untuk mendorong penggunaan produksi dalam negeri di kementerian, lembaga, BUMN dan pemerintah daerah,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ketika meninjau Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri di Nusa Dua, Bali, Rabu (23/3/2022).

Melalui kegiatan Business Matching ini, akan muncul komitmen dari kementerian, lembaga, BUMN dan Pemda dalam mengoptimalkan anggarannya untuk pembelian produk dalam negeri, terutama yang berasal dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Karena sebetulnya, produk-produk yang mereka butuhkan sudah bisa diproduksi di dalam negeri,” terangnya.

Dari potensi belanja pemerintah pusat dan daerah yang mencapai Rp 1.071,4 triliun, sebesar Rp 400 triliun akan diserap melalui belanja produk-produk dalam negeri sepanjang 2022.

“Alhamdulillah baru dua hari ini, sampai pukul 15.00 WITA, komitmen belanja produk dalam negeri dari hasil Business Matching di Bali ini sudah melebihi Rp 95 triliun. Kami yakin, angka tersebut akan terus naik,” paparnya.