Sukses

Jokowi Kesal Pensil, Kertas, dan Pulpen Masih Impor

Presiden Jokowi mengaku jengkel masih ada bawahannya yang menggunakan produk impor.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku jengkel masih ada bawahannya yang menggunakan produk impor. Jangankan barang-barang kecil, pensil hingga kertas pun bawahannya masih menggunakan barang impor.

"Pensil, kertas, saya cek, impor, pulpen, apa ini, kadang-kadang saya mikir, ini kita ngerti enggak sih?" kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIM), kepala daerah, dan direktur utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/3).

Jokowi pun mencurigai bawahannya tidak bekerja dengan detil. Pasalnya terlihat masih saja ada barang-barang impor yang dibeli.

"Jangan-jangan kita enggak kerja detil sehingga enggak ngerti barang yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor," bebernya.

Reporter : Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Sentil Kementerian yang Kerap Impor

Sebelumnya, Jokowi pun kesal karena sejumlah kementerian/lembaga maupun BUMN masih sering impor barang-barang yang bisa diproduksi di dalam negeri.

Dia pun menyentil langsung beberapa menteri dan kementerian yang kerap melakukan impor.

Pertama, Jokowi menegur Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin soal impor alat kesehatan (alkes) hingga tempat tidur untuk rumah sakit. Padahal, barang-barang tersebut umumnya sudah bisa diproduksi di dalam negeri.

"Alkes, Menteri Kesehatan, tempat tidur untuk rumah sakit, produksi saya lihat di Yogya ada, Bekasi (dan) Tangerang ada (Kenapa) beli impor?," kata Jokowi saat memberikan Pengarahan dalam Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat (25/3/2022).

"Mau diterus-teruskan, mau saya umumkan, kalau saya jengkel. Ini rumah sakit daerah impor, Kemenkes impor. Tak baca nanti, karena sekarang gampang banget detail saya lihat," sambungnya.

Tak hanya itu, dia turut menyenti Menteri Pertanian Syahril Yasin Limpo karena traktor yang ada Indonesia berasal dari impor. Jokowi semakin jengkel karena barang yang diimpor tidak berteknologi tinggi.

"Traktor-traktor kaya gitu bukan high tech aja impor, jengkel saya. Saya kemarin dari Atambua, saya lihat traktor, alasintan , saya lihat gak boleh pak menteri, enggak boleh," ujarnya.