Liputan6.com, Jakarta PT Nanotech Indonesia Global Tbk dan Yayasan Sahabat Wakaf Indonesia melakukan penandatanganan kerja sama terkait Program Pemuda Mandiri, yang akan membawa pemuda dhuafa ke Jepang.
Program ini dilaksanakan untuk mengisi kekosongan tenaga kerja di negara Jepang, dan sebaliknya saat ini Indonesia memiliki bonus demografi yang luar biasa.
Baca Juga
“Program Pemuda Mandiri adalah upaya kami melihat kondisi Indonesia saat ini memiliki jumlah penduduk yang sangat besar 275 juta penduduk. Angka pengangguran sendiri mencapai 9 Juta di Tahun 2021. Untuk itulah penting kami Sahabat Wakaf dapat berkontribusi bagi negara dan bangsa," kata Ketua Yayasan Sahabat Indonesia, Ahmad Zaky Arief Bestary, Jumat (25/3/2022).
Advertisement
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Nanotech Indonesia Global Tbk, Suryandaru menambahkan, program tersebut adalah gagasan solutif dan mulia dari kawan-kawan Yayasan Sahabat Wakaf Indonesia, di saat masih banyaknya pemuda terdampak oleh covid-19.
Pemuda akan dipersiapkan menjadi skill worker dan spesialis menuju Jepang melalui perusahaan konsorsium yang sudah menjalin Join Operation dan kerjasama dengan NANO melalui Strategic Business Unit (SBU) Pendidikan.
"Segala proses dan perizinan dipercayakan dengan konsorsium yang terdiri dari Nanoedu Cheria International dan Indonesia Japan Edujob Center (IJEC)," ujar Suryadaru.
Lebih lanjut, Suryandaru mengungkapkan NANO Group selama ini sudah banyak membantu para peneliti muda, pelajar dan generasi muda Indonesia lainnya untuk mencapai mimpinya ke luar negeri.
Pihaknya memiliki harapan besar nantinya para anak muda ini bisa “mengunjungi masa depan” ke negara-negara maju yang sudah melampaui Indonesia, 20-30 tahun ke depan dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui aktivitas studi dan bekerja di sana.
Dimana ketika mereka kembali ke Indonesia, akan ada banyak sekali future knowledge yang disebar dan diterapkan di negara kita tercinta. Sebagai contoh teknologi nanobubble kami adalah hasil reverse engineering teknologi dari jepang yang sudah lama sekali di pakai di Jepang.
"Alhamdulilah melalui para Profesor, Doktor, serta anak muda tangguh di NANO, hal tersebut terwujud, teknologi negara maju kita kembangkan, patenkan, dan terapkan di Indonesia. Kami berharap program bersama Yayasan Sahabat Wakaf Indonesia adalah Wakaf kita bersama membangun “Jembatan Masa Depan” bagi generasi muda untuk mengisi pembangunan ekonomi Indonesia mendatang," ujar Suryandaru.
Selanjutnya
Pemerintah Jepang telah memberikan peluang untuk mengirimkan tenaga kerja termasuk dari Indonesia yang berketrampilan sejumlah 345.000 untuk bekerja ke Jepang minimal selama 5 Tahun dengan terlebih dahulu dilatih keterampilan bahasa Jepang dan keterampilan lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan pemberi kerja di Jepang.
Adapun Ketua Pembina Yayasan Sahabat Wakaf Indonesia , Muhammad Rofiq Thoyyib Lubis mengatakan, dana untuk program ini akan bersumber dari Sedekah , Infaq dan wakaf baik dari individu atau CSR Perusahaan.
"Pemuda yang dipilih untuk diberangkatkan ke Jepang diutamakan adalah dari keluarga dhuafa”. “Insyallah Program Pemuda Mandiri ini akan efektif mengentaskan masalah pengangguran dan kemiskinan di Indonesia," pungkas Rofiq.
Advertisement