Liputan6.com, Jakarta PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) konsisten dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini bisninsnya, terlebih dalam pembangunan perkotaan yang menerapkan konsep sustainability township untuk keberlangsungan hidup penghuninya.
Salah satu wujud nyata dalam penerapan prinsip ESG ini adalah pengelolaan air di wilayah yang dibangun oleh LPKR seperti di Lippo Karawaci, Tangerang.
Baca Juga
Sejak awal dibangun pada tahun 1991, Lippo Karawaci sudah memberikan perhatian khusus kepada isu banjir, isu penyediaan air bersih dan pengelolaan lingkungan dalam penanganan air limbah sebagai potensi polutan terhadap sumber air.
Advertisement
LPKR menciptakan master plan kota Lippo Karawaci yang mencakup penanganan ketiga isu tersebut dengan membangun danau buatan, jaringan pipa dan instalasi pengelolaan air limbah serta mendirikan Water Treatment Plant (WTP).
“Kami menerapkan prinsip ESG sejak awal perencanaan kawasan township. Target utama adalah untuk dapat menyediakan kualitas air yang lebih baik bagi warga penghuni. Isu pencemaran air menjadi perhatian kami sehingga kami memutuskan untuk membangun pusat pengolahan air limbah dengan pemanfaatan ulang air bekas pakai yang memisahkan saluran air hujan dengan fungsi saluran pipa air limbah," ungkap CEO LPKR John Riady dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (27/3/2022).
“Di kota Lippo Karawaci kami membangun 8 danau buatan yang berfungsi sebagai water reservoir tempat menampung air saat intensitas air hujan tinggi seperti di musim hujan saat ini. Kami membangun jaringan pipa air bawah tanah dan pengolahan air limbah dengan system aerobile treatment untuk mengurai bahan polutan menggunakan bakteri dan oksigen sehingga air dapat digunakan kembali misalnya untuk menyiram tanaman.” ungkap John.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aset Properti
John juga menegaskan bahwa dengan sistem pengelolaan air yang baik akan menjadikan lingkungan yang baik bagi planet dan people, 2 dari 4 prinsip utama ESG, sekaligus membuat perusahaan menghasilkan bisnis yang profit.
Saat ini LPKR memiliki aset properti di 40 kota di Indonesia dengan 1.362 hektar landbank yang siap untuk dikembangkan dan akan berkontribusi dalam pencapaian target kinerja pra penjualan sebesar Rp5,2 triliun di tahun 2022.
Advertisement